28

249 48 4
                                    

Author POV

Malam ini, Sung Ryung mengundang keluarga Lee untuk makan malam di rumahnya. Dia ingin membicarakan tentang perjodohan Hanbin dan Hayi. Bukan ingin melanjutkan, tapi dia ingin membatalkannya. Dia sudah benar - benar serius akan hal itu.

"Eomma, mianhae.", sesal Hanbin.

"Gwenchana, eomma tau alasan kau lebih memilihnya daripada Hayi.", kata Sung Ryung.

"Hem.", dehem Hanbin sambil tersenyum.

"Jadi apa kau benar - benar sudah lepas dari bayang - bayang Dahyun dan mulai mencintai Jennie?", tanya Sung Ryung memastikan.

"Hng? Ani.", jawab Hanbin.

"Jadi, kau membohongi eomma dan Jennie?", tanya Sung Ryung kesal.

"Mianhae eomma. Tadi aku hanya takut jika eomma tidak merestuiku dengan Jennie. Jadi aku terpaksa berbohong.", jawab Hanbin.

"Jadi, jika kau tidak mencintainya kenapa kau sangat ingin menikahinya?", tanya Sung Ryung.

"Karena anaknya.", jawab Hanbin.

"Tapi jika hanya karena anak, Hayi juga bisa memberikanmu anak.", kata Sung Ryung.

"Eomma, aku masih memiliki otak untuk berpikir. Aku tidak mungkin menikahi kekasih orang lain. Lagi pula, aku menyayangi anak Jennie, eomma. Walaupun dia belum lahir, aku menyayanginya. Aku takut Jennie menggugurkannya, jadi aku akan mencegahnya dengan aku menikahinya. Seperti yang eomma bilang, jika aku menikahinya maka aku bisa menjaga dan merawat Jennie serta anaknya kelak.", jawab Hanbin.

"Jadi, maksudmu eomma tidak memiliki otak? Begitu?", tanya Sung Ryung tidak terima.

"Ah, mianhae. Maksudku bukan begitu.", elak Hanbin.

"Ais, sudah diam!", kesal Sung Ryung.

"Ahjumma, semuanya sudah siap.", kata Jennie tiba - tiba.

"Eoh? Gomawo. Tapi kau bisakan untuk menunda makan malammu? Ahjumma tidak ingin mereka tau jika ahjumma akan membatalakn perjodohan Hanbin karena dia ingin menikahimu. Yang ada, ahjumma akan sangat malu nantinya. Hng? Bisakah kau bersembunyi dulu di kamarmu sampai mereka pulang?", tanya Sung Ryung hati - hati.

"Ne, ahjumma tenang saja.", kata Jennie sambil tersenyum.

"Ah, syukurlah. Mianhae, eoh?", sesal Sung Ryung.

"Ne, gwenchana ahjumma.", jawab Jennie yang masih setia dengan senyumnya.

Setelah itu Sung Ryung pun pergi untuk menghubungi keluarga Lee. Dia ingin memastikan bahwa keluarga Lee tidak lupa dengan undangannya.

"Kita akan sama - sama bebas.", kata Hanbin saat Jennie ingin pergi ke kamarnya.

"Hem. Tapi, bukan berarti kita bisa bersama.", kata Jennie.

"Wae?", tanya Hanbin tak terima.

"Aku ingin menggugurkannya setelah aku resmi bercerai dari Jong In. Jadi kau tidak perlu repot - repot menikahiku atau merawat anakku.", jawab Jennie.

Seketika Hanbin emosi. Tapi dia mencoba menahannya.

Lalu, dia mendorong tubuh Jennie ke arah dinding dengan lembut.

"Yak! Apa yang akan kau lakukan?!", tanya Jennie waswas.

"Aku tidak mau tau, kau tidak boleh menggugurkannya! Dia tidak bersalah, Jen!", kata Hanbin.

"Jika kau tidak ingin kunikahi, maka berikan anakmu padaku saat dia telah lahir.", lanjutnya.

Setelah itu, Hanbin pun mulai melangkah pergi.

"Jadi kata cinta yang kau ucapkan tadi pagi itu adalah kebohongan?", tanya Jennie saat Hanbin ingin pergi.

Jennie berpikir jika Hanbin benar - benar mencintainya maka dia akan bersi keras untuk menikahinya. Tapi nyatanya Hanbin hanya menginginkan anaknya.

"Itu? Itu tak akan menjadi kebohongan jika kita sudah menikah.", jawab Hanbin.

"Apa maksudmu?", tanya Jennie tak mengerti.

"Aku memang tidak mencintaimu, karena aku hanya mencintai Dahyun. Jujur aku ingin melupakannya agar aku bisa hidup normal. Normal dalam artian, menikah dengan wanita yang kucintai serta mencintaiku. Karena jika aku masih terpaku pada Dahyun, maka aku tidak bisa mencintai wanita lain. Jadi mungkin aku juga tidak akan pernah menikah nantinya.", jawab Hanbin.

"Kecuali jika kau mau membantuku lepas dari bayang - bayang Dahyun.", lanjutnya.

Setelah menyelesaikan ucapannya, Hanbin pun akhirnya pergi.

Author POV End

Jennie POV

Apa yang harus kulakukan? Apa aku harus menerima Hanbin sebagai suamiku?
Dia adalah pria yang baik. Selama ini dia dan keluarganya sudah membantuku. Apa aku akan diam saja tanpa membalas kebaikannya?

Sepertinya menikah dengannya adalah caraku membalas kebaikannya. Eoh, aku akan membantunya agar dia bisa lepas dari bayang - bayang Dahyun.

Lagi pula, apalagi halangannya? Tidak ada. Aku akan segera bercerai dari Jong In. Hanbin juga akan segera membatalkan perjodohannya. Dan yang paling penting adalah restu orang tua. Eoh, Kim ahjumma sudah merestui aku dan Hanbin. Dan sepertinya appa juga setuju jika aku menikah dengan Hanbin.

"Baby, tumbuhlah dengan sehat eoh? Hanbin appa sangat menantikan kelahiranmu. Eomma akan belajar menyayangimu, chagi. Kita lupakan masa lalu kita eoh? Kita akan merajut hidup bahagia bersama Hanbin Appa mulai sekarang.", kataku pada calon anakku sembil mengusap - usap perutku yang masih rata.

Jennie POV End
.
.
.
TBC.

Gimana part 28nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, di part - part selanjutnya tolong ramein juga. 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all. 🙏

Because of My DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang