17

294 39 4
                                    

Jennie POV

Seperti yang kubayangkan sebelumnya, iblis itu memperkosaku lagi semalam. Bahkan dia juga mengikatku lagi.

Dia memang benar - benar iblis!

"Baby, aku aku akan pergi ke kantor. Jika kau merasa bosan, kau bisa pergi ke tempat yang kau mau. Tapi, kau harus ditemani oleh Sehun. Selain bodyguard, dia adalah orang kepercayaanku. Jadi kau mengertikan maksudku? Aku ingin kau pergi dengan orang kepercayaanku. Itu artinya, kau itu berharga untukku. Aku tidak ingin kau terluka.", kata Jong In.

Aku berharga baginya? Mungkin hanya tubuhku yang berharga baginya, perasaanku bahkan mungkin nyawaku sekalipun itu tidaklah berharga baginya.

Dan apa dia bilang? Dia tidak ingin aku terluka? Yang ada dialah yang membuatku terluka.
Dasar iblis!

"Shireo!", tolakku.

"Shireo? Joha. Karena aku lebih suka jika kau tetap berada di rumah saat aku tidak ada di rumah.", katanya.

Cih, siapa bilang aku tidak ingin pergi? Aku sangat ingin pergi. Tapi tidak dengan bodyguardnya.

"Ah iya, sepertinya hari ini aku akan pulang lebih cepat. Jadi kita bisa melanjutkan kegiatan kita yang semalam.", katanya sambil mengusap pipiku.

Lalu, ibu jarinya mengusap bibirku lembut.

"Kau tau, saat di kantor aku selalu memikirkanmu. Selalu memikirkan tubuhmu. Dan bibirmu ini.", lanjutnya.

Lalu, dia pun mengecup bibirku sekilas.

Akupun langsung mendorong dadanya agar menjauh dariku.

"Tidak bisakah kau berhenti menyentuhku? Aku merasa semakin kotor setelah kau sentuh!", teriakku.

Terlihat dari tatapannya bahwa dia sangat emosi setelah mendengar ucapanku.

"Baby, aku tidak peduli dengan apa yang kau ucapkan.", katanya mencoba tenang.

"Dan kau harus tau bahwa aku tidak akan berhenti. Karena aku tidak pernah puas dengan tubuhmu. Aku ingin lagi dan lagi. Tubuhmu adalah canduku.", lanjutnya.

Iblis gila!
Kenapa Tuhan menciptakan makhluk terkutuk sepertinya? Kenapa juga iblis itu adalah takdirku? Kenapa?

Ani, aku sendiri yang mau menikah dengannya. Geurae, ini salahku sendiri.
Ais, jinjja. Aku bisa ikut gila karenanya!

Jennie POV End

Yeji POV

"Oppa, tunggu!", teriakku.

"Wae?", tanyanya.

"Hari ini bisakah kau mengantarku ke sekolah?", tanyaku sambil memeluk lengan Hanbin oppa.

"Ais, menyusahkan sekali.", jawabnya kesal.

"Yak! Kenapa kau seperti itu pada adikmu?", tanya eomma pada Hanbin oppa.

"Eoh, eomma. Kenapa anak laki - laki eomma ini sangat jahat pada adik perempuannya? Hanya mengantarkanku ke sekolah saja tidak mau.", adukku pada eomma.

"Itu karena sekolahmu dan kantorku tidak searah. Dan aku ada meeting pagi ini.", kata Hanbin oppa.

"Lagi pula kemana Jihoon kesayanganmu itu? Biasanya kan dia menjemputmu.", tanyanya.

"Eoh, kemana Jihoon? Apa dia tidak berangkat sekolah hari ini?", tanya eomma.

"Mobil Jihoon sedang rusak. Jadi hari ini dia pergi menggunakan bus.", jawabku.

Because of My DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang