40

300 39 0
                                    

2 Bulan Kemudian

Author POV

"Ah, eotteokhae?", tanya Jennie.

"Wae?", tanya Hanbin.

"Jantungku berdetak sangat kuat.", jawab Jennie.

"Apa kau akan melahirkan sekarang?", tanya Hanbin.

"Mwo? Aniya, aku seperti ini karena gugup. Appa dan eomma akan menikah hari ini.", jawab Jennie.

"Aigoo, kenapa jadi kau yang gugup?", tanya Hanbin.

"Molla.", jawab Jennie sambil tersenyum.

"Kalau begitu, tarik nafas dan hembuskan. Lakukan berulang - ulang sampai kau merasa tenang.", kata Hanbin.

Akhirnya Jennie melakukan apa yang Hanbin perintahkan. Dan akhirnya dia bisa merasa tenang.

"Saat kita akan menikah, aku juga merasa seperti ini. Apa kau juga merasakannya?", tanya Jennie.

"Hem, tentu saja. Mungkin lebih dari apa yang kau rasakan. Karena itu adalah yang pertama untukku.", jawab Hanbin.

"Cih, kau pasti ingin menyindirku kan karena itu adalah pernikahanku yang kedua?", tanya Jennie.

"Aniya.", jawab Hanbin.

"Tapi walau itu yang kedua kali, aku merasa lebih gugup daripada yang pertama kali.", kata Jennie.

"Benarkah?", tanya Hanbin memastikan.

"Hem.", dehem Jennie.

"Em, Jen. Aku ingin mengatakan sesuatu.", kata Hanbin tiba - tiba.

"Mwo?" Tanya Jennie.

"Gomawo.", kata Hanbin.

"Hng?", Jennie benar - benar tidak mengerti apa yang Hanbin maksud.

"Terima kasih karena kau sudah menyukaiku selama ini. Terima kasih karena kau mau mempertahankan anakmu sampai sekarang. Dan kuharap, jika waktu melahirkan tiba maka kau harus benar - benar berjuang. Karena aku sangat ingin melihatnya lahir kedunia ini. Aku sangat ingin merawatnya. Dan aku ingin dia memanggilku dengan sebutan appa.", kata Hanbin.

"Padahal kau bukan appa kandungnya, tapi kau begitu tulus menyayanginya. Gomawo, Hanbin-a. Saranghae.", kata Jennie sambil memeluk Hanbin.

|°•○●○•°□■□°•○●○•°|

"Selamat eomma ... appa. Aku sangat bahagia melihat kalian bersama.", kata Jennie.

"Eoh, gowmawo. Appa juga ingin berterima kasih pada Hanbin, karenanya appa akhirnya bisa menikahi wanita yang appa cintai.", kata Jong Soo.

"Ne, appa. Aku ikut bahagia atas pernikahan kalian.", kata Hanbin.

Dan saat itu juga, terdengar suara tembakan.

Para tamu undangan pun akhirnya berhamburan keluar dari gedung untuk menyelamatkan diri.

"Ah.", teriak Hanbin tertahan.

"Hanbin-a.", teriak Jennie saat dia menyadari bahwa suaminyalah yang terkena tembakan itu.

"Mwo? Hanbin? Apa mereka menembak anakku?", tanya Seung Ryung panik.

"Oppa! Eomma, mereka menembak Hanbin oppa.", teriak Yeji saat melihat pinggang oppanya mulai mengeluarkan banyak darah.

"Yak! Nuguya?", teriak Jong Soo sambil mencari siapa pelakunya.

"Ahjussi, tolong hubungi polisi. Dan tolong bawa Hanbin hyung ke rumah sakit.", kata Jihoon pada Jong Soo.

"Lalu kau ingin kemana?", tanya Jong Soo.

"Aku harus pergi sekarang, nanti aku akan segera menyusul ke rumah sakit.", jawab Jihoon.

"Arraseo, berhati - hatilah.", pesan Jong Soo.

"Ne.", jawab Jihoon singkat.

Setelah itu, Jihoon pun akhirnya pergi.

"Ah, perutku.", teriak Jennie ketika perutnya tiba - tiba sakit.

"Ada apa? Apa kau terkena tembakan juga? Atau kau akan melahirkan?",tanya Ji Na.

"Eomma, tolong Hanbin. Kumohon, tolong dia.", mohon Jennie dengan menahan rasa sakit yang teramat sangat.

"Jika benar aku akan melahirkan, maka aku bisa melahirkan sendiri disini.", lanjutnya.

Tapi setelah itu, Jennie tidak sadarkan diri.

"Yak! Jen, tetaplah sadar.", kata Ji Na.

"Kim Jennie.", panggil Hanbin dengan suara yang sangat lirih.

Dia terlihat sangat lemah sekarang.

"Eomma, jika aku mati maka tolong bantu Jennie untuk merawat anaknya. Aku sangat menyayangi mereka, eomma.", kata Hanbin pada Seung Ryung.

"Andwae! Kau tidak boleh pergi meninggalkan eomma. Kau tidak boleh meninggalkan kami semua, Hanbin-a.", kata Sung Ryung sambil menangis.

"Eoh, oppa. Kau harus bertahan.", kata Yeji.

"Aku sudah menghubungi ambulans dan polisi. Tapi aku takut jika kita terlambat menolong mereka.", kata Jong Soo.

Author POV End
.
.
.
TBC.

Gimana part 40nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, di part - part selanjutnya tolong ramein juga. 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all. 🙏

Because of My DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang