Whatever the destiny, we inevitably have to accept it
🌴
_______________________________________
Hari ini adalah hari yang ditunggu oleh Enfys. Tepat tanggal 20 Oktober, ia genap berusia 20 tahun. Dress selutut berwarna biru melekat di tubuhnya. Beberapa helai rambutnya dicat warna biru, menambahkan kesan mencolok. Make-up diwajahnya tidak terlalu menor, namun tampak tegas. Menambah kecantikannya.
Orang tuanya memilih halaman belakang rumah untuk perayaan ulang tahunnya. Tamu juga tidak terlalu banyak, hanya rekan kerja Daddy-nya dan beberapa teman atlet renangnya. Sejak kecil Enfys tidak memiliki sahabat maupun teman dekat, ia lebih menyukai sendiri jauh dari orang-orang.
Dulu waktu umur 7 tahun, Enfys memiliki teman dekat. Namun, teman dekatnya itu meninggalkannya secara tiba-tiba. Kalau soal kekasih, dia tidak pernah berpacaran. Tujuan utamanya adalah belajar dan belajar, tidak ada waktu untuk berpacaran. Beberapa bulan yang lalu ia sudah menyelesaikan S1-nya.
"Happy birthday, Sayang." Tika memeluk Enfys kemudian mencium kedua pipi putrinya itu.
"Selamat ulang tahun, Sayang." Herman memeluk putrinya.
"Makasih, Mom, Dad," ucap Enfys.
Tamu yang datang juga mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Kado-kado bertumpuk di salah satu meja yang telah disediakan. Sampailah di acara potong kue. Potongan pertama diberikan kepada orang tuanya yaitu Tika dan Herman.
Dari raut wajahnya Enfys sangat bahagia. Namun, ia merasa sedikit gelisah. Tidak tau apa yang dipikirkannya sekarang. Acara pun selesai, Bik Popon-Asisten Rumah Tangganya-dan Enfys membersihkan sisa-sisa dari acara.
Kado yang bertumpuk ia bawa ke kamarnya, tak sabar ingin membukanya. Tak lupa juga ia mengambil beberapa foto selfie untuk dibagikan ke akun instagramnya. Enfys sudah menduga pasti kadonya berisi sesuatu hal yang menyangkut olahraga renang dan dugaannya benar. Rata-rata isi kado adalah baju renang, kacamata renang, dan pelampung.
Sorot matanya menemukan sebuah kotak kecil berpita biru. Ia membukanya dan ternyata kotak itu berisi sebuah kalung mutiara yang sangat indah dan berkilau. Beberapa kai dibolak-balik, namun tidak ditemukan siapa pengirimannya. Dengan perasaan senang, ia memakai kalung itu.
"Kalung ini sangat bagus. Sayangnya tidak ada tulisan pengirimnya," ucapnya.
"Apakah ini mutiara asli? Ah, bodoamatlah yang terpenting kalung ini sangat cocok untuk ku pakai." Enfys tersenyum senang.
Setelah membagikan fotonya di akun instagramnya, postingan itu langsung ramai. Ada yang berkomentar dan ada yang chat untuk sekadar mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Ia membuat instastory berisi ucap terimakasih untuk para penggemarnya.
☘☘☘
Setelah membereskan sisa-sisa kado, ia merasa gerah. Ingin sekali berendam di kolam renang untuk menghilangkan rasa gerahnya. Sebelum masuk ke dalam kolam, ia menyuruh Bik Popon untuk membawakannya segelas jus jeruk dan beberapa cemilan lainnya.
Bik Popon datang dengan membawa nampan berisi jus jeruk dan biskuit kesukaannya. Jus jeruk ia tenggak sampai habis, kemudian gelas kosong itu diberikan pada Bik Popon.
"Terima kasih, Bik," ucapnya berterima kasih.
"Sama-sama, Non. Hari ini Bibik mau izin ke kampung, di sana ada hajatan. Mungkin Bibik baru pulang 3 hari setelahnya," ujar Bik Popon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Of Life [END]✓
Fantasia[CERITA FANTASI] 🔴Hanya khayalan semata🔴 Seorang atlet renang, Enfys Delmara harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya sekarang adalah seekor mermaid. Ia hidup sebatang kara di tengah lautan karena dibuang oleh kedua orang tuanya, kemudian hadi...