One day we will definitely find happiness.
🌪
_________________________________"Ok-okan?" Zayle menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tak gatal. Enfys menatap Zayle menunggu jawabannya. Ia memajukan wajahnya ke Zayle karena tak sabar menunggu jawabannya.
Pangeran duyung itu memejamkan matanya karena jarak mereka terlalu dekat. Sekarang detak jantung Zayle mulai tak beraturan. Enfys memajukan wajahnya lagi melihat wajah Zayle lebih dekat dan ternyata Pangeran duyung itu sangatlah tampan. Perdana Louis tiba-tiba melintas di depan mereka. Ia berdehem kemudian pergi.
Zayle mendorong pelan Enfys merasa tak enak dengan Louis.
"Aku tidak tau keberadaannya, tapi para pengawal akan mencarinya," ujar Zayle dan dibalas anggukan oleh Enfys.
Zayle menyodorkan semangkok bubur rumput laut kepada Enfys, gadis itu hanya menatapnya jengah. Pasalnya selama di sini yang ia makan hanya bubur itu. Karena hanya makanan itu yang cocok untuk ia konsumsi.
"Setiap hari aku selalu memakan bubur menjijikkan itu, lama-kelamaan aku bosan. Zayle, aku ingin ke pesisir pantai. Aku ingin memakan ikan bakar," tutur Enfys menjelaskan.
Zayle meletakkan bubur itu kembali, kemudian menatap Enfys.
"Baiklah. Ayo, anak kecil kita pergi ke sana!" Enfys menggembungkan pipinya kemudian menatap Zayle dengan sebal. Dia ini bukan anak kecil, seenaknya Zayle mengejeknya seperti itu. Prince mermaid itu hanya terkekeh melihat tingkah Enfys, tingkahnya begitu menggemaskan.
"Aku suka kau seperti ini. Jangan sekali-kali berpikiran mau bunuh diri lagi," ujar Zayle.
"Tidak akan pernah kulakukan hal bodoh itu!" balas Enfys dengan tegas.
"Ayo kita pergi!" ajak Enfys.
"Hei, tidak kah kau melihat? Hari sudah gelap. Besok saja kita pergi, sekarang kau makan bubur ini dulu." Enfys hanya mengangguk menuruti ucapan Zayle.
Dengan lahap Enfys menghabiskan bubur itu membuat bibirnya sedikit belepotan. Zayle yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala, benar-benar seperti anak kecil dan sangat polos. Pangeran duyung itu mengusap sisa bubur yang menempel di bibir Enfys menggunakan jari tangannya.
Bibirnya sangat lembut. Tiba-tiba ia memikirkan dirinya saat dicium secara tiba-tiba oleh Enfys. Ia ingin merasakan bibir itu lagi, tetapi di bibirnya.
Plak!
Zayle langsung menampar pipinya, bagaimana bisa ia berfikiran mesum seperti itu. Enfys yang melihat itu hanya memasang wajah kebingungan.
"Kau kenapa Zayle?" tanya Enfys.
"Aku tidak apa-apa," jawab Zayle yang kemudian beranjak pergi.
Perdana Louis yang melihat dari kejauhan tertawa terbahak-bahak memperlihatkan beberapa kerutan di wajahnya. Setelah dirasa Zayle pergi, ia segera menghampiri Enfys.
Enfys yang melihat Louis segera mempersilahkannya untuk duduk. Perdana menteri itu mengangguk kemudian duduk di samping Enfys.
"Apa ada yang ingin Anda sampaikan?" tanya Enfys kepada Louis.
"Baru pertama kali ini aku melihat Zayle bertingkah aneh seperti itu bila dekat dengan seorang gadis. Aku pikir dia menyukaimu," ujar Louis yang membuat Enfys menganga tidak percaya. Perdana Louis hanya terkekeh kemudian pergi meninggalkan Enfys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Of Life [END]✓
Fantasia[CERITA FANTASI] 🔴Hanya khayalan semata🔴 Seorang atlet renang, Enfys Delmara harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya sekarang adalah seekor mermaid. Ia hidup sebatang kara di tengah lautan karena dibuang oleh kedua orang tuanya, kemudian hadi...