"Ini siapa?"
Lia menjentikkan jarinya semangat, "Dia Yuna, teman kita di kelas. Sekarang dia ada di Inggris dan belajar menjadi model."
Yoora membulatkan mulutnya, kagum. "Keren. Kamu yakin gadis cantik ini teman kita?"
"Iya. Yakin. Dia sempat mengunjungimu waktu koma, sebelum dia pergi ke Inggris tentu saja."
Yoora dan Lia kembali membuka album foto di kamarnya. Yoora merasa familiar dengan wajah orang orang itu, tapi tidak ada yang benar benar Yoora ingat.
Kejadian yang mereka lewati bersama, bagi Yoora seperti mimpi yang samar.
"Kalau ini?"
"Ohh, ini waktu kelas kita liburan. Kamu tahu, foto ini diambil oleh Bu Kim. Ingat tidak?"
"Eum... Bu Kim... yang galak?" tebak Yoora.
Lia mengangguk lucu, "BENAR. Wah, ganti guru galak saja ingat ya kamu."
"Aku kan bertemu Bu Kim waktu masa pengenalan sekolah. Kita berdua dihukum karena kalah permaian, lalu Bu Kim datang sambil marah marah, kan?" cerita Yoora.
"Wah... Kamu ingat sampai sana?"
Yoora mengulum senyum, "Aku juga tidak tahu. Ayo, lanjutkan. Kalau ini—"
Dada Yoora tiba tiba sesak melihat fotonya dengan seseorang di album itu. Padahal ada banyak potret dirinya berdua dengan orang lain, tapi foto ini menarik perhatiannya.
Yoora ingin tahu, tapi kepalanya berdenyut. Sakit.
"Ra? Kamu baik baik saja?" tanya Lia takut.
Yoora menggeleng, "Sakit."
Menjambak kecil rambutnya, Yoora mendengar suara tawa seorang laki laki di kepalanya. Tawa renyah yang menyejukkan, tapi membuat dadanya sakit.
"Sakit, Ya, sakit. Kenapa dadaku ikut sakit?" rengeknya, mulai menangis.
Lia panik bukan main. Memanggil bantuan sambil mengusap bahu Yoora yang bergetar hebat.
"Tahan sebentar, Ra. Paman! Bibi! Yoora, hei, dengar, kamu mendengarku?"
Sayangnya tidak.
Yoora hanya mendengar tawa laki laki di kepalanya, yang Yoora sendiri tidak tahu milik siapa.
"Sakit, hiks."
"Lia, kenapa dadaku ikut sakit?"
"Sesak."
"Kenapa?"
"Siapa itu?"
"Hiks, berhenti."
"Berhenti tertawa, ini menyakitkan."
"Argh."
"ASTAGA, YOORA!"
"Lia tolong telepon dokter Min sekarang!"
[to be continued]
KAMU SEDANG MEMBACA
crash • txt [✔]
Fiksi Penggemar[short chapter] "aku tidak mengingatmu. tapi kenapa aku merindukanmu?" "𝚒'𝚖 𝚜𝚘𝚛𝚛𝚢 𝚒 𝚌𝚘𝚞𝚕𝚍𝚗'𝚝 𝚖𝚊𝚔𝚎 𝚒𝚝." [txt w/ oc] copyright, 2020.