22

3.7K 143 28
                                    

Azizi menarik cepat tangan Dey menuju lantai atas, dimana di sana terdapat beberapa kamar VIP yang memang khusus disediakan bagi pelanggan. Sementara Dey sendiri hanya menurut, otaknya yang sudah pengap dan pusing akibat alkoholpun, dibuat gagal untuk berpikir jernih. 

"Buka kuncinya, Kak." Ucap Azizi dengan nafas memburu dan tatapan dalamnya, kini mereka sudah berada di depan sebuah kamar. 

Tanpa berpikir panjang, Dey langsung menurutinya. Setelah pintu terbuka, dirinya langsung masuk yang juga langsung diikuti oleh Azizi. Belum sempat Dey memutar kembali kunci tersebut, dirinya sudah diputar paksa oleh Azizi. Lalu dengan sedikit dorongan, sekarang tubuhnya sudah bersandar penuh pada pintu yang sudah tertutup. 

Azizi yang sudah panas, tanpa menunggu basa-basi lagi, langsung ia dekatkan wajahnya dengan wajah Dey, langsung dikecupnya lembut bibir berwarna merah milik gadis cantik tersebut.

Warning 18++ Not for Child

Sementara tangan kanannya menyelinap ke bawah pinggang Dey, lalu menuju belakang, langsung ia putar kunci yang menggantung di sana, sembari bibirnya terus bekerja semakin giat dan lebih cepat lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara tangan kanannya menyelinap ke bawah pinggang Dey, lalu menuju belakang, langsung ia putar kunci yang menggantung di sana, sembari bibirnya terus bekerja semakin giat dan lebih cepat lagi.

Bahkan gadis yang lebih kecil itu kini tengah menggigit pelan bibir dari lawan di depannya, membuat Dey mengerang dan dengan spontan membuka mulutnya. Kesempatan yang tidak Azizi sia-siakan, langsung ia teroboskan lidahnya untuk masuk dan bermain di dalam mulut milik Dey.

Gadis yang lebih tua itu tentu saja semakin mendesah tak karuan merasakan geli pada langit-langit mulutnya yang disertai dengan sensasi yang terasa begitu memabukkan. Dey merasakan hawa tubuhnya semakin memanas, dirinya yang memang mudah berkeringat, kini terlihat sudah basah dan mengkilap. 

Untuk beberapa saat, dirinya hanya bisa terdiam merasakan dan melihat sendiri bagaimana liarnya adik kecilnya yang sekarang, adik yang polos, semuanya sudah berubah drastis. 

"Ummhhh." Desahan Dey lepas disela-sela ciuman mereka, ketika merasakan tangan besar Azizi yang sedari tadi memeluk pinggangnya, kini tengah turun ke bawah pinggulnya dan sedikit meremas bongkahan pantatnya yang cukup berisi. 

Azizi melepaskan ciuman mereka terlebih dahulu, dengan nafasnya yang tersengal, ditatapnya dalam gadis cantik yang kini tepat berada di depannya. Tangannya naik ke arah wajah Dey, dibelainya lembut wajah cantik milik kekasih dari kakaknya tersebut, Febi beruntung mendapatkan gadis dengan spesifikasi sempurna seperti Dey. 

Apakah Zee iri? Bisa jadi. 

"Cantik banget." Lirih Azizi dengan suara seraknya. 

Dirinya seolah tenggelam pada tatapan teduh milik Dey, hingga lupa segalanya. Tanpa sadar, Dey kini telah membalikkan posisi tubuh mereka berdua, hingga kini tubuh Azizi terhempas cukup keras pada pintu kokoh yang kini tepat ada di belakang punggungnya. 

Azizi meneguk ludahnya berat, Dey di depannya kini tengah kembali mendekatkan wajah mereka berdua, sambil kedua tangannya memegangi kedua bahu Azizi, dengan tatapan yang tadinya lembut, kini sudah berubah tajam yang begitu terlihat seksi dan menggoda. 

Another SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang