Jgn lupa vote+comment+share ya..
Boleh bgt nih kalau kalain mau mampir ke cerita² aku yg lain bisa cek di profilku y..
Happy reading 🤗================================
"Ah! Darahmu memang manis. Tunggu lah dimalam bulan purnama dan lihat lah perubahanmu," gumam vampire itu seraya mengelap mulutnya yang masih ada sisa-sisa darah milik wanita di depannya ini.
Vampire itu sekali lagi mengamati tubuh Vio dengan lapar.
"Kau sungguh menggoda," bisiknya tepat di samping telinga Vio.
"Ku pastikan kau akan menjadi milikku sayang," ucap vampire itu dengan mengelus pelan pipi mulus Vio dengan jarinya.
Mata vampire itu tiba-tibah berubah menjadi merah.
"Ada yang datang," gumamnya dan melesat pergi melalui jendela besar yang ada di ruangan itu.
Brraakk
Pintu ruangan itu didobrak paksa oleh Lord. Matanya memicing tajam ke arah jendela besar di ujung ruangan.
"Vampire," desisnya menahan amarah dengan tangan yang terkepal erat.
Dengan cepat Lord melesat menuju peti dimana Vio berada. Amarahnya semakin menjadi-jadi kala melihat ada bekas taring vampire di leher wanitanya.
"Sialan! Akan ku musnahkan kaum vampire dari dunia ini," gumam Lord dengan mata yang berubah menjadi hitam pekat dan pupilnya berwarna merah, semerah darah.
Matanya menatap ke arah leher Vio dimana luka bekas taring itu berada. Lukanya telah menghitam yang berarti racunnya telah menyebar.
"Tak kan ku biarkan ratuku menjadi makhluk hina seperti kaum kalian," desis Lord tidak terima.
"Tabib!!" teriak Lord.
Terdengar grasak grusuk dari luar dan masuklah seorang tabib yang umurnya masih lumayan muda.
"I..iya Lord," jawab tabib muda itu dengan terbata-bata.
"Bersihkan racun vampire menjijikan yang menyebar ditubuh ratuku," titah Lord mutlak.
"Ba..baik."
Tabib muda itu memeriksa luka bekas taring vampire yang berada di leher bagian kiri. Keningnya mengernyit kala melihat bekas lukanya berbeda dengan yang biasanya dia lihat.
"Am..ampun Lord. Sepertinya vampire yang me..menghisap darah ratu bu..bukan lah vampire biasa," kata tabib muda itu dengan menunduk.
Lord mengetatkan rahangnya marah.
"Bedebah sialan!"
Langit tiba-tiba mendung disertai angin badai yang berhembus kencang memporak-porandakan semuanya.
"Obati ratuku atau kau dan keluargamu akan ku musnahkan," desis Lord tajam.
"Ha..hamba akan melakukan semampu hamba," jawab tabib muda itu dengan penuh keyakinan.
Dengan penuh kehati-hatian, tabib muda itu memasukkan jarum-jarum akupuntur ke titik-titik tertentu pada tubuh Vio, lalu mencabutnya secara perlahan. Mengalirlah darah berwarna hitam pekat dari bekas tusukan jarum itu.
"Hamba sudah membersihkannya Lord," ucap tabib muda itu dengan mengelap peluh yang menetes dikeningnya.
"Hem."
Tabib muda itu hanya menghela nafasnya pelan.
"Hamba permisi," pamit tabib itu dan berjalan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN THE PAST [ TAMAT ]
Historical FictionTakdir membawa Viona mengalami kejadian dimana dirinya harus terlempar ke masa lalu. Tepatnya di negeri antah berantah yang namanya tidak tertulis di dalam sejarah mana pun. Dipertemukan dengan seorang putra mahkota misterius berwajah tampan nan rup...