Happy reading!
Jgn lupa vote+comment yaa 😙~
~
~
~Hari ini adalah hari yang paling aku tunggu-tunggu dalam hidupku. Hari pernikahanku dengan perempuan yang aku cintai.
"Bagaimana? Apakah semuanya sudah siap?"
"Sudah lord. Mari kita ke altar sekarang."
Aku memakai tuxedo berwarna abu tua dan memakai dasi kupu-kupu berwarna senada. Sesampainya di altar, tidak banyak orang yang ku undang.
Aku hanya mengundang beberapa rekan bisnisku di sini dan beberapa rekanku yang berasal dari dunia tempatku berasal.
"Apakah masih lama?"
Pendeta yang akan menikahkan ku tertawa dan menepuk pundakku. Aku hanya mengernyitkan dahi bingung, tidak paham apa maksud dari tertawaan itu. Apa dia baru saja meledekku?
"Kita harus menunggu mempelai wanitanya dulu. Kau sudah tidak sabar rupanya," ucap pendeta itu dengan kerlingan jahil.
Aku hanya tersenyum canggung.
"Tentu saja aku tidak sabar. Pernikahanku telah gagal hingga dua kali, dan aku tidak akan membiarkan pernikahan ini gagal lagi," batinku.
"Lihatlah calon istrimu itu. Dia sangat cantik dan menawan."
Aku menatap perempuan yang memakai gaun pengantin yang sedang berjalan ke arahku.
Aku tersenyum. "Cantik."
Lord PoV end~ 🍁
***
"Nona, jangan bergerak-gerak terus."
Sudah kesekian kalinya para maid memperingatkan Vio untuk tidak terlalu banyak bergerak.
"Maaf, aku hanya gugup."
Para maid hanya menghela nafas panjang.
"Memang seperti ini nona rasanya saat kita akan menikah."
Vio melirik maid yang berbicara dengannya melalui cermin.
"Ya aku tahu. Aku hanya takut pernikahanku gagal lagi," ucap Vio dengan datar.
Para maid memilih untuk bungkam saat melihat raut wajah nonanya yang kurang bersahabat. Mereka tidak ingin dihari bahagia nonanya ini menjadi berantakan.
"Sudah siap nona."
Vio melihat pantulan dirinya melalui cermin. Tubuh ramping namun berisi di beberapa bagian dibalut dengan gaun putih khas pengantin yang sangat apik di tubuhnya.
Vio tersenyum tipis. "Semoga pernikahan ini tidak gagal lagi," batinnya berharap.
Tok..tok..tok..
"Permisi nona, semuanya sudah siap. Lord telah menunggu nona di altar."
Vio sekali lagi melirik pantulan dirinya di cermin. Dia sedikit membenarkan mahkota yang bertengger indah di kepalanya dengan menyungingkan senyum manisnya.
"Mari nona."
Vio menganggukkan kepalanya dan melangkah dengan anggun menuju altar yang didampingi oleh tangan kanan Lord sendiri, Dragon.
"Saya tidak menyangka jika anda akan menerima pinangan tuan." Suara Dragon memecah keheningan di antara keduanya.
Vio tersenyum tipis. "Aku juga tidak menyangka. Walaupun hati ini telah disakiti olehnya, tetap saja perasaan itu masih tetap ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN THE PAST [ TAMAT ]
Ficção HistóricaTakdir membawa Viona mengalami kejadian dimana dirinya harus terlempar ke masa lalu. Tepatnya di negeri antah berantah yang namanya tidak tertulis di dalam sejarah mana pun. Dipertemukan dengan seorang putra mahkota misterius berwajah tampan nan rup...