Holla guyss, maaf nih gw baru up skrg..
Pada nungguin gk nih??
Yaudah deh tanpa basa basi n lama² lgi, kuyy burua baca..
Tp jgn lupa vomment kalian ya..
Happy reading 😍=================================
"Aku sangat merindukanmu."
Deg..
Vio masih terdiam kaku mendengar suara yang mengalun indah di telinganya. Dia masih hafal betul suara ini milik siapa. Pria itu semakin mengeratkan pelukannya.
"Aku minta maaf padamu. Aku menyesal telah meninggalkan dirimu."
Ekspresi wajah Vio mengeras tapi lelehan air matanya tidak dapat dibendung lagi. Dengan sekuat tenaga dia menahan isakannya.
"Apa kau bersedia untuk kembali dan memulai hidup baru denganku?"
Vio menatap pria yang memeluknya dari pantulan cermin di depannya. Wajah itu terlihat dingin dan tanpa emosi. Vio berhasil menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya dibalik ekspresi dingin di wajahnya.
"Lepaskan!"
Pria itu menaruh kepalanya di ceruk leher Vio sambil mengeratkan pelukannya. Vio bersusah payah untuk menahan tangis.
"Aku bilang lepas!" Vio sudah kehilangan kesabarannya, dia menyentak tangan pria itu dan berlari keluar kamar.
Pria itu pun tidak tinggal diam, dengan kekuatan teleportasinya, dia menyusul Vio. Sedangkan Vio, dia memakai sedikit kekuatan vampirenya supaya dapat berlari dengan cepat. Dia tidak tahu harus pergi kemana sekarang.
Tapi dia melihat sebuah ruangan tertutup yang dibicarakan Ares waktu itu. Ares melarang dirinya untuk masuk ke sana apa pun itu alasannya.
"Lebih baik aku pergi ke sana," gumam Vio dan melesat masuk menuju ruang yang telah dilarang Ares sebelumnya.
Sedangkan pria yang mengikutinya tadi kebingungan mencari keberadaannya. "Di mana kau Vio?"
Di dalam ruangan itu, Vio meringkuk di bawah sebuah meja dan membenamkan wajahnya di lipatan kakinya. Dia masih belum siap jika harus bertemu dengan pria itu lagi. Karena setiap melihatnya, tiba-tiba saja terlintas ingatan dimana saat pria itu meninggalkan dirinya.
Ckkleek
Pintu ruangan tempat persembunyiannya terbuka. Vio mendengar suara langkah kaki seseorang. Dia semakin meringkuk ketakutan di bawah meja sambil bergumam tidak jelas.
"Vio."
Untuk pertama kalinya dia senang bertemu dengan Ares. Vio langsung menarik tangan Ares dan memeluknya erat.
"Tolong, aku tidak ingin bertemu dengannya," lirih Vio dengan tangan yang mencengkram erat jubah yang dipakai Ares.
Ares yang paham akan kondisi Vio sekarang memilih untuk diam sembari mengecup pelan puncak kepala perempuan yang ada di pelukannya.
"Tenanglah, aku tidak akan membiarkan pria itu menemuimu," ucap Ares menenangkan.
"Terimakasih." Vio merasakan kenyamanan di dalam pelukan Ares.
Sebaliknya, Ares merasa jika jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Dia juga merasa berbeda saat kulitnya dan milik Vio bersentuhan. Keduanya tengah asik berpelukan tanpa menyadari jika dibalik pintu ada seorang pria yang melihat semuanya.
"Apa posisiku di hatimu telah tergantikan olehnya?"
PoV Ares~ 🍁
Aku menyadari jika sedari tadi Lord Darkness telah melihatku dan Vio sedang berpelukan. Dengan sengaja aku mencium puncak kepala Vio dan melihat bagaimana ekspresi pemimpin dunia immortal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN THE PAST [ TAMAT ]
Historical FictionTakdir membawa Viona mengalami kejadian dimana dirinya harus terlempar ke masa lalu. Tepatnya di negeri antah berantah yang namanya tidak tertulis di dalam sejarah mana pun. Dipertemukan dengan seorang putra mahkota misterius berwajah tampan nan rup...