BAB X

14.9K 1.6K 304
                                    

🔞

[ Bijaklah dalam memilih bahan bacaan ]

[ Bijaklah dalam memilih bahan bacaan ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

 
Tautan bibir itu terlepas menyisakan benang benang halus yang menjuntai dari bibir keduanya.

Renjun memalingkan wajahnya ke samping. 'apa yang aku lakukan??' makinya pada diri sendiri.

Jeno terkekeh pelan. Posisi mereka berdua berbaring bersebelahan di atas ranjang. Dengan Renjun yang kini membelakanginya.  

"Apa kau hanya akan memperlihatkan bahu mulusmu itu padaku?" Jeno mengusap bahu Renjun yang tertutup piyama satin berwarna biru, membuat submissif ini merinding seketika.

Jeno menyelipkan satu lengannya ke bawah kepala Renjun. Menyuruhnya untuk bersandar di sana.

"Katakan sesuatu Renjun." usapan Jeno turun ke arah garis punggung sempit Renjun.

Diam diam, Renjun merapatkan bibirnya. 

"Apa?" tanya nya polos.

Damnn!, wajah polos submissif ini tiba tiba membuat gairah Jeno naik. Renjun selalu terlihat mengagumkan ketika bangun tidur

Jeno menarik tengkuk Renjun dan kembali menyatukan bibir keduanya. Renjun terpejam menikmati kuluman Jeno pada bibirnya.

'he such a good kisser'

"Ahh.." Renjun melenguh pelan ketika dengan sengaja, Jeno meremas dadanya yang masih tertutup piyama.

Ciuman Jeno turun menuju leher putih Renjun. Jeno menyibak rambut Renjun ke belakang, sementara Renjun mendongak untuk memberi akses pada dominan ini.

Satu tangan Jeno turun, menyelip ke arah selatan milik Renjun. Bermain main di bawah sana, membuat Renjun merasa semakin gila.

"Ahh.. faster"

"Call me master, first." Jeno memainkan jarinya di bawah sana dengan pola acak. Kadang cepat, kadang lambat membuat Renjun merapatkan pahanya.

"No, i cant" Renjun menggeleng karena Jeno kini memasukkan dua jari panjangnya ke dalam sana.

Jeno memasuk keluarkan jarinya semakin cepat membuat Renjun meremas piyama nya di bagian dada.

"ah.. "

"ahh.. ah.. ahh"

"Say Master, Renjun." perintah Jeno sekali lagi.

Libidine [ Noren ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang