CHAPTER 13

11.5K 1.3K 167
                                        

Jeno masih berwajah datar saat dia masuk ke mansion. Dia segera mencari Lucas Wong, sahabatnya sekaligus ahli IT yang turut serta hadir di dalam pesta.

Lucas hampir mati karena tertawa saat dia mendengarkan penjelasan Jeno. Setelah dengan susah payah mengendalikan rasa geli di perutnya, dia mulai bergerak dan mencoba melacak keberadaan Renjun.

Lucas mulai dengan memeriksa kamera pengawas yang ada di sekitar mansion. Namun dia dibuat terdiam karena hampir tak ada satupun jejak Renjun yang tersisa. Submissif itu sepertinya sudah mengetahui letak semua titik buta kamera pengawas.

Satu-satunya kamera yang menangkap rute pelarian submissif itu adalah saat dia terlibat perkelahian dengan Jeno di bagian timur mansion.

Lucas tak bisa berkata-kata dan hanya bisa menghela napas melihat kelakuan istri Jeno yang tidak biasa itu.

Setelah sedikit kerja keras, Lucas akhirnya mendapatkan sebuah petunjuk dengan melacak ponsel Renjun. Berdasarkan letak lokasi ponsel itu, Lucas dapat menyimpulkan bahwa Renjun dan Jaemin pergi ke bandara.

Lucas dengan wajah bangga menemui Jeno dan memberitahunya bahwa dia telah menemukan Renjun.

"Dia menuju bandara sekarang," ujar Lucas dengan senyum bangga.

Jeno memicingkan matanya menatap Lucas. "Semudah itu?" tanyanya dengan wajah datar. Dia sedikit tak percaya.

"Ya, apa lagi memang? Lucas menatap Jeno dengan wajah tak puas. Dia seolah bisa merasakan tatapan meremehkan yang berasal dari Jeno.

Jeno tak menanggapi Lucas dan langsung berkata pada Mark. "Kita akan ke bandara," ujarnya sebelum pergi.

Mark hanya diam dan mengikuti Jeno. Sementara itu Lucas yang merasa sangat diabaikan juga mengikuti kedua pria itu dengan wajah tersakiti.

Lucas bisa secara samar mendengar bahwa Jeno memerintahkan orangnya untuk memastikan bahwa berita tentang menghilangnya Renjun tak menyebar.

Barulah setelah itu mereka pergi bersama beberapa anak buah mereka.

Mereka menempuh perjalan dengan santai tanpa ada kesan terburu-buru. Jeno pun tetap diam dengan wajah tenangnya, seolah dia sudah sangat yakin bahwa dia bisa menemukan Renjun dengan mudah.

Setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit, mereka tiba di bandara. Jeno langsung memerintahkan anak buahnya untuk memeriksa bandara dan menjaga setiap pintu keluar.

Sementara itu Jeno menemui petinggi bandara itu dan memaksa mereka untuk sementara menunda penerbangan.

Pihak bandara sama sekali tak punya pilihan selain menurut. Menghadapi tiran seperti Jeno, mereka hanya bisa menunduk dengan rasa segan.

Sementara anak buah Jeno mencari, Lucas memanfaatkan kemampuannya untuk mencari Renjun juga. Dia mulai kembali melacak ponsel Renjun dan menemukannya berada di salah satu pesawat yang siap lepas landas dengan tujuan Seoul-Istanbul.

Lucas menyeringai senang, sangat puas dengan kemampuannya.

Dengan bantuan beberapa anak buah Jeno, dia langsung memasuki pesawat itu. Dengan wajah senangnya dia menghampiri sebuah kursi dan menarik lengan seseorang yang duduk di kursi itu.

Libidine [ Noren ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang