CHAPTER 12

12K 1.4K 233
                                        

Renjun dan Jaemin bergegas mengenakan pakaian mereka. Setelah selesai, keduanya langsung menuju ke jendela.

Kamar rias ini terletak di lantai dua, untuk ukuran orang normal, akan sulit untuk melarikan diri. Namun hal itu tak berlaku bagi keduanya yang merupakan parkour profesional.

Mereka dapat turun dengan mudah dan tanpa cedera. Setelah mengamati situasi sebentar, keduanya langsung melanjutkan rencana mereka. Saat ini bagjan luar mansion belum terlalu ramai, karena hanya pesta malam yang akan diadakan di sana.

Sementara itu, Bangchan mulai merasa curiga karena dia tak bisa mendengar suara apapun dari dalam kamar rias.

Dia mendekati pintu dan mencoba membukanya, tapi pintu itu terkunci.

"Tuan." Bangchan mencoba memanggil Renjun, namun tak ada jawaban sama sekali.

"Tuan Muda," panggilnya lagi dan masih takada jawaban.

Bangchan mulai merasa ada sesuatu yang tak benar dan akhirnya memutuskan untuk mendobrak pintu.

Kosong.

Hanya ada dua orang perias sudah pingsan sementara Renjun dan Jaemin tak terlihatail dimanapun.

Bangchan melihat jendela terbuka lebar dan langsung mendekatinya. Namun dia tak melihat apapun yang murngkin bisa digunakan untuk turun.

Bagaimana mungkin?

Bangchan segera turun ke bawah dan mencari bosnya. Dia mendapati Jeno sedang berbincang dengan salah seorang tamu. Bangchan mendekatinya dan berhenti sejenak sampai Jeno memberi kode bahwa dia boleh mendekat.

"Bos, Tuan Muda menghilang."

Jeno menghela nafas sejenak, sebelum berpamitan pada lawan bicaranya. Dia mengikuti Bangchan ke kamar rias.

Jeno menatap kamar itu dalam diam, lalu mendekati jendela. Ketinggian
itu cukup untuk mematahkan kaki bila seseorang melompat secara asal-asalan.

Jadi, bagaimana Renjun bisa menghilang? Apa dia diculik?

Memikirkan pendapat ini, Jeno merasakan amarahnya hampir meledak.

Jeno menatap ke jendela sekall
lagi dan sebuah perkiraan muncul dikepalanya. 'Renjun melarikan diri?'

"Cari ke sermua tempat, tapi jangan sampai orang lain tahu," Perintah
Jeno sebelum melompati jendela. Dia menuruninya dengan tenang dan mendarat dengan sempurna,Jeno memeriksa tempat itu dan mengeryit.

Kemana Renjun akan kabur?

Hanya ada jurang dan laut di depan sana. Jeno lalu berjalan tenang ke arah pagar pembatas jurang. Dia melihat seseorang di dekat pagar pembatas.

Orang itu langsung berbalik setelah Jeno berdeham, itu adalah Mark, sepupu Renjun sekaligus sahabat Jeno.

"Ada apa?" tanya Mark.

"Renjun menghilang, kemungkinan besar melarikan diri."

Mark nanya menghela napas pelan. sebenarnya keduanya sudah menduga Renjun mungkin akan berulah. Dengan sifat keras kepala submissif itu,mana murngkin dia bisa menerima pernikahan ini begitu saja.

Libidine [ Noren ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang