Jangan lupa vote😌 kasian vote selalu kalian lupakan :)
•••
'BUGH'
Yuqi berbalik ada apa ramai ditempat tadi, ternyata jisung memukul renjun, dengan cepat yuqi melangkahkan menuju ketempat tadi, dan bertanya pada yafa yang sudah disebelahnya.
"Kenapa yaf mereka?" Yafa hanya menatap lekat kearah yuqi. lalu yuqi pun melihat kearah jisung dan renjun.
"KALO BENERAN SUKA SAMA DIA, GAK SEHARUSNYA LO TEGA BILANG GITU APA LAGI DIDEPAN BANYAK ORANG!! LO MAH ENAK TINGGAL NGOMONG. GIMANA SAMA DIA HATI DAN PERASAANYA!" Ucap jisung sambil memukul rahang renjun.
Yuqi dibuat terpaku pada kejadian ini perkataannya bahkan menghargai. Perkataan jisung ada benarnya. Yuqi akui jisung mengerti perasaanya bahkan menghargai, tapi bagaimana dengan perasaan sahabatnya?
Lebih perih bila melihat yafa menangis karnanya dari pada perkataan renjun. Perkataan renjun memang menyakitkan tapi yafa lebih penting saat ini.
'BUGH'
Pukulan terakhir dari jisung.
Renjun sudah tergeletak diaspal tempat parkiran. Kini sudah ramai orang yang melihat, sudut bibirnya sudah memerah dan membiru.
"Gak tau kenapa lo jahat banget sung." Ujar yafa lirih tapi masih didengar oleh yuqi dan hyunbi.
Disusulnya cepat dengan yuqi dan hyunbi.
"Yaf, maaf yaf." Yafa hanya mengangguk kecil.
Toh ini bukan kesalahan yuqi, tidak perlu sampai yuqi meminta maaf. Yafa hanya kesal pada jisung dan dirinya karna telah memilih yang salah.
"Yuq, yafa biar gue tenangin. sekarang lo selesaiin renjun dulu oke." Ujar hyunbi tersenyum lalu pergi.
Yuqi tak tau harus bagaimana, bingung untuk menjelaskan yang mana. Apa yuqi lebih baik pulang saja, tapi itu akan membuat masalah bertambah.
"Bubar-bubar udahan nontonnya. Pada pulang sono!"
Kata mark selaku ketua osis dan semua orang yang melihat tadi bubar.
"Heh, Kalian berdua ikut gue ke ruang osis dan buat yang liat disini siapa aja?" Tanya mark.
Semua pun ngangkat tangan karna jaemin, haechan, jeno, dan chenle melihat dari pertama.
"Wadoh banyak bener yang liat." Celetuk lucas yang tadi muncul dengan mark.
"Yaudah kalian semua ikut gue keruang osis. Selesaiin baik baik jangan pake kekerasan! Cas tungguin gue lo, awas balik duluan."
Renjun dan lainnya menuju ruang osis, lucas yang diajak bicara mark hanya menjawab oke.
Yuqi sedari tadi hanya berdiam diri, ingin rasanya melihat renjun tapi matanya tak kuasa untuk melihat.
Mark sudah melewati yuqi yang masih terdiam. Tapi karna sadar ada yang mengganjal mark berbalik dan bertanya.
"Heh! Napa lo berdiri disitu kaya patung, gak ikut?"
"G-ggue kak?"
"Yaiyalah masa lucas."
Akhirnya yuqi dan lainnya ke ruang osis dalam perjalanan yang didengar hanyalah buangan nafas kasar.
Sampai diruang osis,
"Masalah masih bisa dibicarain kan baik baik Kalo bisa kenapa harus make otot." Kesal mark.
Ruangannya kini berhawa dingin. wajah wajah yang biasa terlihat ceria kini datar tanpa ekspresi. Tidak mudah bila mengeluarkan kata jika saat ini, apa yang harus dilakukan nya saat ini suasana begitu suram bagi yuqi.
"Ini tuh sekolah tempatnya belajar, bukan tempatnya turnamen karate atau semacam lainnya. Kaya bocah aja yang berantem rebutan mainan! Kalian juga udah tau temennya berantem malah diem aja." Omel mark.
Beda banget mark yang lagi gak nugas ketos wkwk ^.^
"Udah tadi bang, tapi tetep aja." Jawab jaemin yang terkena pukulan juga sedikit saat sedang memisah.
"Yaudah masalah ini gak bakal diperpanjang, selesaiin baik baik disini. gue balik dulu, kuncinya nanti titipin satpam aja."
Mark pun keluar dari ruangan. Yuqi masih terdiam menunduk. Bingung ingin mulai dari apa, karna pikirannya tidak menetap disatu sisi.
"Sung, Lo kenapa sih main pukul pukul renjun gitu, lo tuh bukan bocah. Bisa kan dibicarain baik baik?!" Kesal jaemin.
Jisung yang mendengar omelan jaemin menghela nafas dan mengusap wajahnya kasar.
"Toh jisung emang bener dan gue emang harus dikasih keras gini. Disini gue juga salah ambil jalan, gak sepemikiran kaya lo yang pikirin." Jelas renjun.
"Kemana mana berdua, ngantin bareng, curhat berdua kadang gak bilang lainnya, dan ada masalah kalian juga sendiri yang selesaiin. Ini Paling masalah perasaan masa kalian berantem sampe gak bisa ngontrol diri!" Ucap jaemin panjang lebar.
Orang yang mendengarnya hanya menyimak omelan dari seorang jaemin. Memang jaemin lah yang suka memarahi teman temannya bila ada masalah.
Sedangkan yuqi?,
Masih diam seribu bahasa. Dia bingung ingin berkata apa, ujungnya takut salah ketika berucap. Mungkin nanti tunggu waktu yang tepat.
"Udah buruan baikan. ga ada marah marahan dalam kamus kita." Ucap jeno yang baru saja mengeluarkan suara.
"Diih, OGAH." Tolak jisung to the point.
"Ngapain gue minta maap ke orang yang brengsek kaya dia. lo harus minta maaf ke yuqi dulu trus ungkapin yang sebenernya." Tambah jisung.
"Ee - - gak gitu juga sung. Disini semuanya salah dan gak perlu minta maaf, gue juga udah maafin lo juga renjun. Seharusnya lo gak usah mikirin nanti gue gimana, yang harus lo pikirin saat ini itu yafa, secara gak langsung lo juga udah nyakitin perasaannya yafa. Yafa udah bener bener nahan sebenernya dia bersikap biasa aja. Lo baikin dia semakin dia berharap sama lo tapi apa? Lo nya malah perhatiin gue terus. Bahkan lo belain gue." Ucap yuqi yang memang sudah saatnya untuk mengungkapkan.
"Lo seharusnya gak usah perhatiin gue, toh udah jelas kemaren gue lebih milih lo temen. Udah cukup lo nyatain perasaan ke gue. Mungkin mulut lo bilang kalo lo suka gue, tapi belum tentu dihati lo gimana. Mungkin bilang yang lain bahkan berbanding terbalik juga bisa. Cuma lo nya kurang menyadari. Jangan sia siain orang kaya yafa sung. karna dia bener bener suka sama lo."
JLEB,
sangat jelas bagi jisung, inilah saatnya jisung harus melupakan yuqi. Mungkin yuqi benar kalau jisung sebenarnya punya perasaan terhadap yafa, tapi jisung belum merasa yakin bahwa dirinya untuk yafa.
Kini bagi siapapun masalah ini akan menjadi pembelajaran bagi setiap orang yang melihatnya, merasakannya. Ditengah tengah pertemanan dan perasaan pasti ada kata dimana kita harus merelakan.
"Gue gak ada perasaan apapun, yafa cuma temen" Jawab jisung cepat.
"Gak secepat itu sung, semua butuh proses. Lama lama lo juga bakal paham kok."
"Kalo gitu gue pulang dulu, karna udah ga ada lagi yang dibicarain." Pamit yuqi pada semua yang di ruang osis ini.
Yuqi beranjak pergi dari ruang osis namun langkahnya terhenti karna?
•••
HAYOOH! jangan lupa dong komen dan vote.ehe:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathe With You //hwang Renjun (END)
Novela Juvenil"Kan kepo gue nya " "Nyaris ketauan lo , untung ada gue " "Ish, jadi gak seru " "Yaudah sini pelukan sama gue " "RENJUNNNNN!" ~pekik yuqi "Iya sayang" ~Baperin aja terosss , jadian nya kapan ? Eh ! ~kim yuqi kuy langsung baca 👉📚 #huangrenj...