26. keputusan

84 10 0
                                    

"Seharusnya gue gak terlalu berharap sama lo." ucap renjun lirih.

Yuqi masih memiliki pendengaran  yang normal jadi dia bisa mendengar samar, yuqi menghentikan langkahnya. Berpikir sejenak, mencerna ucapan renjun.

BERHARAP?

berharap pada siapa?

Apakah pada dirinya?

Hah! Gak mungkin,

"Kalo waktu itu kita gak ketemu, mungkin aja saat ini kita lagi seneng seneng. Gak ada yang namanya jisung nonjok gue, dan yafa gak sampe kaya gini. Emang Dari pertama gue udah ngerasain beda sama lo. Pengen lebih kenal, pengen lebih tau semua hal yang lo punya di diri lo sendiri."

Yuqi berbalik melihat kearah renjun yang usai mengatakan itu. Rasanya yuqi ingin menangis saja melepaskan semua yang dipendamnya. Ingin memeluk renjun sekarang yang ternyata mempunyai perasaan yang sama sepertinya.

"Udah lah jun, ga ada lagi yang harus diomongin. kalo emang kenyataanya kaya gini yaudah terima aja."

"Gue bener bener minta maaf sama kalian semua. Udah bikin pertemanan kalian jadi kaya gini, gak kaya dulu lagi." Sambung yuqi.

"Enggak kok yuq ini bukan salah lo, jangan salahin diri lo sendiri." Ucap jaemin.

"Yaudah gue balik duluan."

Baru saja ingin membuka pintu ruangan, renjun berkata.

"Kalo udah keputusan gue gimana? Setelah tadi  gue bilang gue pengen deket lo, pengen lebih kenal tapi, itu dulu waktu itu. Sekarang kita gak kenal aja satu sama lain, karna ini bener bener keputusan gue."

Teman temannya tak habis pikir, bisa bisanya renjun tetap membahas itu.

Bagaimana yuqi? Ah sudahlah jangan ditanya lagi gimana perasaannya. Lebih hancur dari yang tadi.

Jisung ingin menonjoknya lagi tapi tangannya dicegah oleh yuqi.

"Gue ga tau lagi harus bilang apa. Pas lo bilang gitu gak tau kenapa rasanya nyesek banget. Disini kesannya gue kaya orang bego."

Huffttt, ternyata beberapa menit yang lalu yuqi memikirkan renjun hanyalah sia sia.

"Kalo emang itu mau lo yaudah emang lebih  baik gue gak kenal sama lo sekalian. Makasih renjun selama ini udah buat hari hari gue seneng, juga punya cerita selama gue kenal lo."

Setelah mengatakan itu yuqi dengan cepat melangkahkan kakinya keluar, dan pulang kerumah dengan keadaan yang rapuh sedih marah.

Ini baru pertama kalinya yuqi sedih karna seorang renjun. Sang cinta pertamanya.

Kira yuqi renjun ingin memulai dari awal, tapi itu hanya harapannya saja.

Tapi jujur yuqi belum bisa jauh, atau melupakan begitu saja.

Pura pura tidak mengenal satu sama lain? Hal mustahil bagi yuqi. Yuqi tidak menginginkan hal seperti ini.

Hahh, biarlah seiring waktu yuqi pasti lupa dengan semuanya. Entah kapan dan bagaimana caranya.










♡♡♡











HAHhh! Hari ini begitu banyak nafas yang sudah dibuang. kenapa rasanya begitu menyesakan semakin waktu.

Yuqi menghempaskan tubuhnya ke kasur empuknya.

Sehabis mandi dan belajar yuqi bingung harus melakukan apa. Jika diam saja seperti ini yuqi akan memikirkan renjun terus.

Yuqi pun keluar, meminta ijin pada mamanya.

 Breathe With You //hwang Renjun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang