32 . Eaa jadian

121 10 2
                                    

Up sore sore enak juga ternyata wkwk:D

•••

Setelah sarapan yuqi segera bergegas menuju kamar mandi, bersiap siap padahal ini baru saja jam 7, tapi yuqi sudah hampir siap.

Yuqi sudah menyiapkan ini itu tadi malam dari pakaian, tas, sepatu dan lainnya.

Setelah selesai dan bersiap yuqi menunggu didepan rumah duduk disebalah sang adik yang sedang membaca sebuah komik.

Micha menengok sebentar lalu kembali pada komiknya lagi.

"Mau kemana kak?" Tanya micha matanya masih fokus pada komik yang dibacanya.

"Kerumah temen."

"Kerumah kakak ganteng kali yang sering kesini." Ledek micha yang menoel noel pipi kakaknya.

"Iya yang itu, oh iya dia b.aja."

"Halahh prettt dalem hati mah muji muji tuh." cibir micha.

"Yee sotau."

"Gak usah gugup gitu, emang mau diapain disana?"

Memang sih yuqi terlihat gugup, tapi dia sudah berusaha bersikap biasa saja mungkin masih terlihat.












•••
















Tak terasa 1 jam sudah yuqi menunggu dan asik berbincang dengan adiknya. Renjun datang dengan suara khas motor bebeknya.

Renjun turun dari motornya dan yuqi membuka pagar rumahnya.

"Nungguin lama?" Tanya dia tak lupa dengan senyum manisnya.

"Gak kok, mau masuk dulu?" Tawar yuqi.

"Gak usah, eh tapi mau pamit ke mama papa lo dulu."

"Gak ada, cuma ada micha."

Renjun pun menghampiri micha. Mereka saling adu senyuman.

"Micha gak ikut aja?" Ajak renjun pada gadis kecil dihadapannya.

"Gak deh kak, udah sono kak 1 jam kak yuqi nungguin."

Ngapain pake ngomong segala si bocil -yuqi

Renjun melihat ke arah yuqi. Cepat cepat yuqi memalingkan wajahnya.













♡♡♡















Selama diperjalanan renjun banyak omong, cerita ini itu. Sampai yang menceritakan gimana mamahnya kepo banget.

Karna diselingi dengan basa basi tidak terasa sudah sampai dirumah renjun.

Nampak wanita paruh baya berdiri di halaman depan.

Sudah pasti mamahnya renjun. Mamanya tersenyum pada yuqi.

"Uwaaahhh akhirnyaaa bisa ketemu yuqi jugaa, orangnya ternyata lebih cantik."

Sepertinya sifat renjun menurun dari sang ibu. Yuqi pun mencium punggung tangannya.

"Kamu dingin banget tangannya." Tanya mama renjun.

"Biasa mah gugup ketemu camer." Bisik renjun pada mamah tapi masih didengar yuqi.

"Ecieee gugup, yaudah masuk dulu."

 Breathe With You //hwang Renjun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang