Lagi Dan Lagi

465 86 7
                                    

"Jaehyun pulang!"

Teriak seorang pria yang berseragam khas anak SMA

"Soodam? Ibu dimana?"

"Di dapur sepertinya. Kenapa kakak baru pulang?"

"Biasalah, anak muda" jawab sang kakak yang telah diketahui bernama Jaehyun itu.

Pria itu kemudian beranjak pergi menuju dapur untuk menemui ibunya tercinta

"Eh? Kau baru pulang, nak? Kemarilah! Ibu sudah menyiapkan makanan untuk kita" sapa Irene

Jaehyun lalu mendekat sambil mencium punggung tangan ibunya itu dengan sopan.

"Iya, bu. Biar aku bantu" ujarnya sambil mengambil beberapa piring hidangan untuk makan.

Setelahnya,

Mereka terlihat menyantap makanan yang sudah dihidangkan di meja itu dengan keadaan yang hening.

Mungkin keluarga kecil yang tidak memiliki pemimpin itu terlihat seperti sangat tidak humoris bagi orang orang.

Irene yang memiliki pendirian dingin, Jaehyun yang sudah terbiasa menjadi pendiam, dan Soodam yang pemalu.

Pantas jika keluarga kecil ini terlihat seperti saling tidak peduli antara satu sama lainnya.

Pasalnya,

Sikap mereka bertiga ini sangat tidak menunjukkan adanya kehangatan di dalam keluarga ini.

Belum lagi,

Irene juga selalu hampir tidak menpunyai waktu luang bersama anak anaknya itu.

Tentunya,

Itu bersangkutan dengan faktor dan jadwal pekerjaannya yang selalu padat.

"Yang tadi itu siapa, bu?" Tanya si bungsu yang mulai membuka percakapan.

Irene menggulirkan matanya untuk menatap sang putri yang masih menunggu jawaban darinya

"Teman ibu. Hanya saja, ibu dan dia sudah lama tidak saling bertemu. Jadi wajar jika mungkin kau baru melihatnya"

"Ouh begitu rupanya"

"Tapi ngomong ngomong, kenapa kalian bisa saling mengobrol seperti tadi? Apa kau mengenalnya, nak?"

"Tidak, bu. Bibi itu hampir saja tertabrak motor. Jadi spontan aku menariknya untuk menjauh" Jawab Soodam apa adanya

"Woah! Jadi adikku ini sudah bisa menjadi pahlawan bagi orang lain, ya?" goda Jaehyun

"Ck! Diam kau, kak!"

"Sudah sudah! Tapi lain kali kau tidak boleh sembarangan berkenalan dengan orang asing seperti tadi, ya? Sekarang rawan penculikan. Ibu tidak mau sampai sesuatu terjadi padamu nanti" nasihat Irene

Soodam lalu mengangguk patuh dan mengiyakan nasihat juga perintah dari sang ibu

"Eum, bu. Saat aku dan Soodam wisuda nanti, apa paman Taehyung yang akan hadir untuk mewakili posisi seorang ayah?" tanya Jaehyun tiba tiba

Sontak,

Irene pun menghentikan aktivitas makannya sejenak.

Entah mengapa,

Pikiran juga hatinya seolah langsung berpencar liar memikirkan hal hal yang seharusnya tidak ia pikirkan

Irene mengerti apa yang Jaehyun maksud.

Dan Irene juga mengerti apa yang Jaehyun inginkan

"Bu, tidak mungkin rasanya jika kami lahir tanpa seorang ayah" lanjut Jaehyun yang kembali memulai pembahasan ini

His Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang