Masih bersama Taehyung

394 51 4
                                    

Pagi yang cerah,

Sama cerahnya seperti sprai putih dan selimut putih yang masih setia membalut dua tubuh seorang pria dan seorang wanita disana.

"T-Taehyung"

"Iya, sayang"

"A-apa yang telah kita lakukan?"

"Shhtt! Ini masih pagi, Rene. Tidurlah dulu. Aku masih lelah"

Taehyung kini masih mendekap tubuh Irene yang jelas lebih kecil dari tubuhnya itu.

Penyatuan yang mereka lakukan semalam,

Tentu membuat keduanya merasa masih lelah dan enggan untuk beranjak bangun

Chuup~

Taehyung lalu mencium leher Irene sekilas, sebelum akhirnya kembali berbisik tepat di telinga Irene saat ini

"Aku mencintaimu"

Irene memjamkan matanya kuat kuat

Kala meresakan jika Taehyung semakin menarik dan mengunci seluruh pergerakan tubuhnya dari belakang.

Cuaca dingin yang terasa menusuk kini seolah semakin membuat keduanya semakin malas untuk bangun.

Jelas saja!

Rupanya di luar sedang turun hujan.

"Rene. . ." panggil Taehyung

"Kudengar morning seks baik untuk kesehatan. Mau mencobanya?"

Taehyung sangat takut jika harus mendengar sebuah kalimat penolakan yang mungkin akan Irene katakan padanya.

Maka dari itu,

Sebelum Irene menjawab pertanyaan Taehyung padanya,

Pria itu langsung saja kembali menjilat sensitif dan mencium leher Irene dengan lembut.

Memperjelas kembali tanda kemerahan yang semalam sudah ia buat di leher Irene

Hingga tentu saja,

Ruapanya itu membuat Irene kembali merasa horny hingga harus mengeluarkan desahan yang mampu membuat Taehyung semakin tegang dan bersemangat.

"Let's do it again, baby!"

|||

"Permisi, nak. Boleh tolong tunjukkan di mana ruangan guru di sini?" Tanya seorang ahjussi pada siswa yang sedang terlihat memunggunginya di depan

"E-eh? Iya? P-paman bukannya—"

"Eoh! Kau anak yang hadir di rumahku untuk berbela sungkawa waktu itu bukan?"

"Ah iya, paman masih ingat ternyata?"

"Tentu saja! Kau sangat tampan! Mana bisa aku melupakan wajahmu."

"Tapi ngomong ngomong boleh kutahu namamu, nak?"

"I-iya. Aku Jaehyun, Bae Jaehyun"

"Nama yang bagus! Itu sangat cocok dengan visual mu. Baiklah, kalau begitu kau bisa panggil aku paman Suho hm?"

"I-iya. Baiklah, paman mari ku antar"

Jaehyun akhirnya berjalan berdampingan dengan untuk menuju ruangan para.

Sesuai pada awalnya,

Suho memang meminta Jaehyun untuk menunjukkan di mana ruang guru padanya

"Jika kau tidak mau, kau juga bisa memanggilku ayah"

His Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang