Kembalinya Taehyung

270 42 13
                                    

"Ibu, ada apa? Apa yang terjadi? Kenapa ibu langsung menarik aku keluar tadi? Apa semuanya baik baik saja?" tanya Soodam bertubi tubi.

Mereka kini baru saja sampai di kediamannya Irene setelah pulang dari apartement.

Tentunya,

Setelah melihat langsung aoa yang Irene lihat oleh mata kepalanya itu,

Ia langsung saja memutuskan untuk pergi kembali ke rumahnya dengan segara.

Tentunya mungkin,

Untuk meratapi, merenungkan, memikirkan, atau bahkan ....

Menangisi pria yang sudah membuat hatinya ini terluka tadi.

Dapat di lihat dari ekspresi Irene,

Soodam sepertinya yakin jika sesuatu yang besar telah terjadi pada sang ibu.

Kali ini,

Sepertinya rencananya dan sang kakak telah berhasil.

"Tidak apa apa, nak. Ibu baik baik saja" jawab Irene yang semakin terlihat gelisah.

Rahang putih nan indahnya kini terlihat sudah mengeras menahan amarah.

Bahkan tak hanya itu, 

Irene juga kini tengah mengepalkan tangannya kuat kuat.

Seolah telah siap meninju pada siapa saja yang berani mengganggunya saat ini.

"Benarkah? Lalu--"

"Nak, bisa kah kau tinggalkan ibu sendiri untuk sementara waktu? Susul lah kakakmu, dan tolong beri ibu waktu untuk sendiri sekarang ini" sela Irene.

Mata indahnya kini selalu berusaha menghindari mata polos dari sang anak yang masih bertanya tanya,

Sebenarnya,

Irene hanya tidak mau jika Soodam harus mengetahui keadaannya yang sedang mendidih ini.

"Apa ibu yakin?"

"Mmm. Pulanglah dulu ke rumah ayahmu. Kau bisa membawa mobilmu di sini, atau pergi dengan memesan taxi seperti biasa"

Setelah dirasa tugasnya sudah selesai,

Soodam kini lantas beranjak dari duduknya, dan memeluk badan sang ibu sebelum akhirnya ia harus meninggalkan Irene sesuai permintaannya.

"Kalau begitu aku pergi dulu, bu. Tolong jaga diri ibu baik baik hm? Ibu bisa segera hubungi aku atau kak Jaehyun jika sesuai terjadi" ujar Soodam yang memberikan salam perpisahan antara dia dan sang ibu.

Irene lalu membalas pelukan sang putri dengan tangannya yang mengelus punggung Soodam dengan pelan.

"Tentu"

Pelukan hangat nan singkat pun mereka uraikan secara perlahan.

Umumnya,

Irene pasti tahu jika putrinya ini akan mengerti pada keadaannya sekarang.

Jika, memang ada suatu hal yang kini sedang mengganggu pikiran Irene semenjak ia mampir dan melihat ke dalam apartement Taehyung.

Namun siapa sangka?

Jika sebenarnya Soodam sudah tahu duluan akan hal apa yang terjadi di hari ini pada sang ibu.

Bahkan sebenarnya,

Ini semua adalah awalan dari rencana Soodam sendiri.

Bukan karena apa apa,

Jujur sebenarnya Soodam juga tidak mau membuat hati sang ibu terluka.

Namun mau bagaimana lagi?

Tujuannya membuat rencana ini adalah agar sang ibu sadar,

Jika pria yang dalam waktu dekat ini akan ia nikahi, sama sekali tidak bisa menjaga janji dan hatinya untuk Irene.

Soodam memberhentikan langkahnya ketika ia sudah berada di ambang pintu.

Perlahan,

Kepalanya ia tolehkan ke belakang guna melihat kembali pada sang ibu yang tengah menundukkan kepalanya sambil memegangi pelipisnya.

"Lihatlah ke arah belakang, bu. Maka ibu akan melihat sesosok pria tulus yang kini masih setia menunggu ibu dengan cintanya" gumam Soodam pelan.

|||

📍Send Location
Time : 20.15 PM
Blackcerry Restourant.
An Kim Taehyung.
17.00

Rene, aku sudah kembali. Mari bertemu? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu
17.01

Irene tersenyum kecut kala dirinya kini telah mendapatkan notifikasi pesan langsung dari Taehyung.

Bahkan,

Setelah sekian lamanya Irene menunggu,

Taehyung hanya bisa mengirimkan dua pesan teks saja pada Irene.

Rasanya,

Itu benar benar tidak sebanding dengan waktu penuh Irene yang selalu terbuang sia sia karena menunggu dan menantikan kabar dari Taehyung.

"Semoga kau tidak menghancurkan hati juga kepercayaanku, Taehyung-ahh"

"Beri aku kepastian, jika apa yang baru saja tadi siang aku lihat adalah salah"

Irene manarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya pelan seraya menutup kedua matanya frustasi

Apapun yang akan terjadi hari ini,

Mulai dari hati juga pikirannya,

Ia tentu harus bisa menghadapi ini semua dengan baik.

Kemungkinan,

Hanya 2% baginya untuk tidak mendengar pernyataan yang pahit dari mulut Taehyung.

Sedangkan 98% lainnya, Irene yakin.

Jika pasti ada suatu keputusan dan pernyataan penting yang menurut firasatnya itu akan kembali menyakiti hati juga jiwa dan raganya seperti dulu.

"Mari kita lihat, apa yang ingin kau bicarakan dengan ku sebenarnya" gumamnya pelan

Sebelum akhirnya,

Irene kini melempar ponselnya asal, dan mengambil langkah menuju kamar mandi untuk segera bersiap menemui Taehyung di tempat yang sudah ia kirimkan pada Irene.

|||

Hai! Up lagi nih!

Maaf ya yorobun author gak bisa up setiap hari. Heheh

Semoga suka, anw chap ini emang gak panjang kayak biasanya si. Author cuman bisa nyaji in 700 kata, ga 1000 kata lebih kayak biasanya hehe.

Tapi, nanti next chap bakalan di banyakin ko. Siapin mental aja. Anjay sok bngt ye gw:{

Dah lah pokoknya stay safe kalian semua ya! Selamat malam bagi yang baca ini langsung pas baru anget anget di pub.

Inget ya! Jan lupa voment!
Gak tau voment? Gw tampol lu;)

12 Juni 2021

His Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang