Canggung?

281 39 0
                                    

"Heh! Apa kau tahu? Ak—"

"Tidak"

Jaehyun kini terlihat mendatarkan mukanya malas

Belum sempat pria bervisual luar biasa itu bicara dan menyelesaikan kalimatnya,

Soodam malah langsung sudah memotong dan tidak memperdulikan apa yang akan Jaehyun katakan padanya

"Ck! Aku belum selesai bicara, bodoh!" Gerutu Jaehyun

Soodam kini membulatkan matanya

Seolah tengah berpura pura terkejut dengan ekspresinya yang memang terlihat natural sekarang

"Ibu! Kakak mengataiku bodoh hwaaaa" adu Soodam sambil merengek dengan nada yang dibuat buat

"Pedahal bukannya dia sendiri yang bodoh ya?"

"Yaampun, kalian ini! Berhentilah mengganggu adikmu seperti itu, Jae!"

"Yak! Ah menyebalkan!"

Jaehyun hanya bisa mendelik kesal saat Soodam kini mengejeknya dengan menjulurkan lidahnya

"Sudah sudah! Cepat makan sarapannya, nanti kalian terlambat masuk sekolah!" Suruh Irene

Setelahnya,

Mereka bertiga pun kembali menyantap sarapannya dengan tenang

|||

Singkat cerita,

Irene kini telah sampai di kantor butiknya itu.

Tentunya, untuk mengerjakan pekerjaan yang selagi bisa ia kerjakan sendiri di ruangannya.

Namun tiba tiba,

Saat Irene baru saja terduduk dan menemukan posisi santainya yang benar benar nyaman itu.

Sebuah suara perempuan yang memang diketahui tengah menduduki gelar sekertaris pribadi Irene itu pun izin berbicara sebelum tadi sempat meminta izin untuk masuk ke dalam ruangan

"Ada apa?" tanya Irene to the point

"Eum maaf, boss. Tapi sekarang kita ada jadwal untuk meeting bersama perancang juga pengusaha yang lainnya, untuk kembali mengembangkan dan memasarkan produk" jelas sang sekertaris

Irene kini mengusap jidatnya sejenak.

Hari ini merupakan hari yang sangat melelahkan baginya,

Rupanya, wanita itu terus saja disibukkan dengan berkas berkas dan masalah lainnya di kantor butiknya ini yang harus ia selesaikan.

Dan sekarang, baru saja Irene mendapatkan posisi duduk nya yang nyaman,

Sebuah gangguan lainnnya kini seolah datang dan kembali mengusik ketenangannya.

Tapi mau bagaimana lagi?

Ini sudah kewajiban juga tugas dari Irene tentunya

"Baiklah, pergi dan siapkan mobilnya sekarang. Aku akan segera menyusul nanti" suruh Irene

Setelah memberi perintah seperti itu,

Sang sekertaris pun kini langsung mengangguk mengerti,

Sebelum akhirnya ia membungkuk untuk memberi salam dan berlalu pergi untuk melaksanakan perintah Irene padanya.

15 menit lamanya di perjalanan

Irene masih tidak sadar jika ia sedang menuju ke sebuah perusahaan besar yang masih diketuai atau dikuasai oleh seorang pria bernama,

His Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang