Permintaan Jisoo

449 74 5
                                    

Seorang pria yang di duga memiliki halis tebal nan menawan itu kini terlihat baru saja akan mendaratkan bokongnya di sofa.

Namun. . .

Tiba tiba saja suara bel apartment nya berbunyi begitu saja.

Sebuah tanda,

Jika ada yang bertamu dan datang padanya kediamannya saat ini

"Siapa ya?" tanyanya entah pada siapa

Pria yang dikenal dengan kepintarannya dalam berbicara dan selalu memenangkan beberapa kasus yang ia pegang itu kini mulai melangkahkan kakinya menuju pintu apartment

Dan setelah sampai di depan,

Ia pun lantas langsung menarik dan membuka pintu apartmen nya dengan pelan

"Hai, paman!"

"Eh? Jaehyun? Soodam? Kalian kemari? Ayok masuk, sayang!" Katanya yang langsung menyuruh anak kedua kembar itu untuk masuk

Ternyata yang datang bertamu itu adalah Jaehyun dan Soodam.

Anak dari sahabat perempuannya.

"Ada apa kalian kemari, nak? Apa kalian datang bersama ibu kalian?" tanyanya

"Tidak, paman. Kami hanya datang berdua saja" jawab Jaehyun

"Ah begitu? Baiklah, kalian mau minum apa? Teh? Jus? Atau—"

"Tidak usah, paman. Kami datang hanya ingin mengobrol saja" tolak Jaehyun

Taehyung pun alias paman itu kini menganggukkan kepalanya mengerti

Feelingnya tentang kedatangan Jaehyun dan Soodam kini malah sedikit mengganggu pikirannya.

"Baiklah kalau begitu. Apa yang ingin kalian bicarakan, hm?" tanya Taehyung yang masih terlihat santai di sana

Jaehyun melirik Soodam sekilas

Seolah tengah meminta doa dari adiknya itu untuk memberinya keberanian

"Ini tentang ibu"

"Mm? Kenapa? Ada apa dengan ibu kalian?"

Jaehyun menghembuskan nafasnya kasar.

Walau merasa bingung dan entah harus mulai dari mana, tapi pertanyaan yang ada di benaknya ini harus bisa tersampaikan dan terjawab hari ini juga.

"Paman, bolehkan aku tahu apa yang terjadi pada ibu di masa lalu?"

Taehyung sontak terdiam mematung, kala medengar apa yang barusan Jaehyun tanyakan padanya

Pria yang sudah berumur sepantaran dengan Irene itu pun sontak menyimpan kembali cangkir teh hangat yang belum sempat ia minum tadi

"Paman, aku dan Soodam sangat ingin tahu apa yang terjadi pada ibu"

"Kenapa dia selalu berusaha keras untuk menutup mulutnya rapat rapat tentang identitas ayah? Bukankah paman merasa jika kami juga pantas tahu siapa ayah kami?"

Lagi lagi Taehyung hanya bisa terdiam tanpa berkata sepatah kata apapun untuk menjawab Jaehyun

"Aku sudah mencoba mengerti keadaan dan perasaan yang ibu rasakan. Tapi sampai kapan ibu akan terus menutup mulutnya dan tidak memberitahu kami siapa sosok ayah kandung kami?"

"17 tahun kami hidup tanpa seorang ayah. Setidaknya biarkan aku juga Soodam tahu, siapa ayah yang selama ini tidak pernah hadir dalam hidup kami" akhir Jaehyun setelah berkata panjang lebar pada sang paman.

Dari sorot matanya yang serius,

Jaehyun tentu sangat berharap jika Taehyung mau memahami dan mengerti apa maksudnya.

His Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang