Menghilang Tanpa Kabar

283 37 3
                                    

Seorang wanita anggun kini terlihat sedang menyeruput kopi sambil terus mamandangai ponselnya yang masih belum memberikannya pemberitahuan.

4 hari sudah Taehyung tidak mengabari Irene tentang keadaannya.

Bahkan,

Pertemuan terakhir mereka juga hanya di akhiri dengan pertemuan pada acara makan makan di malam hari.

Irene tidak tahu kemana hilangnya calon suaminya itu sekarang.

Dari sekertaris, hingga orangtua Taehyung.

Semuanya tidak bisa Irene hubungin satupun.

"Tidak mungkin jika dia lupa mengabariku. Ini sudah hari keempat! Bagaimana jika sesuatu terjadi padanya?" monolog Irene yang cemas

Ia kini bangkit dari duduknya,

Sambil melangkahkan kakinya ke sana kemari tanpa arah tujuan.

Rasa takut dan rasa gelisah seakan terus menyelimuti hati juga pikirannya saat ini.

"Kenapa Taehyung harus menghilang tanpa kabar seperti ini? Dan apa ini? Satu orangpun tidak bisa aku hubungi untuk menanyakan bagaimana keadaannya di sana?" monolognya lagi

Diambilnya ponsel mewahnya itu,

Sambil mencoba kembali untuk menghubungi nomor yang selama ini masih selalu mengabaikan panggilannya.

"Ckk! Masih tidak bisa dihubungi!" kesalnya.

Wanita itu kini lantas langsung berteriak,

Memanggil nama sang sekertaris pria yang selalu ada dan selalu bersedia membantunya kapan pun itu.

"Cari tahu tentang Taehyung! Aku ingin memastikan jika calon suamiku sedang dalam keadaan yang baik baik saja!"

"Dia sudah tidak mengangkat teleponku selama 4 hari berturut turut ini. Dan aku mau, jika kau melakukan penyelidikan secara rinci pada saat malam terakhir di mana aku bertemu dengannya"  jelas Irene

Sang sekertaris yang megerti semua kalimat yang di peritahkan Irene pun kini lantas mengangguk formal sambil membungkukkan badannya sopan untuk undur diri.

"Aku harap kau tidak lupa pada pernikahan kita, Taehyung-ahh"

|||

Di sebuah perusahaan yang megah dan fantastis ini,

Ada dua orang pria berjas rapi yang sedang berjalan menuju lift dengan santai.

Beberapa obrolan kini terlihat mereka obrolkan dengan formal dan sopan tentunya.

"Apa jadwalku hari ini?" tanya Suho pada sang sekertaris andalannya

"Tidak ada, tuan. Sore sampai malam di hari ini jadwal mu kosong. Tapi besok, mungkin akan sedikit padat"

Suho menghentikan langkahnya sambil memutar badannya ke belakang,

Guna menatap sang sekertaris kepercayaannya itu sambil berkata,

"Benarkah?"

"Iya, tuan. Anda bisa pulang lebih awal sekarang jika anda mau"

Suho tersenyum ramah sambil menepuk lengan sekertaris nya itu dengan pelan.

"Baiklah. Terimakasih, aku akan pergi untuk menghilangkan sedikit rasa penatku ini sekarang" ujar Suho

"Apa tuan perlu bantuan ku lagi? Jika ada apa apa jangan segan segan untuk langsung  menghubungiku saja, tuan" tawar sang sekertaris.

"Hei! Tidak usah! Santai saja! Kau juga bisa beristriahat sekarang oke? Aku akan kembali bekerja lagi besok" jawab Suho.

His Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang