Perubahan Sikap

279 48 18
                                    

Cklekk

Pintu ruangan yang di dalamnya sedang berisikan satu orang wanita yang kini tengah terduduk sambil melamun itu kini perlahan terbuka melebar.

Rupanya,

Pelaku yang membukan pintu di mana Irene masih diam beristirahat di sini adalah Suho.

Sang pemilik rumah itu sendiri.

"Hai! Bagaimana keadaanmu?" tanyanya sambil menutup kembali pintu kamar yang belum lama ini ia buka.

Namun,

Tidak ada jawaban atau sahutan apapun dari pertanyaan yang ia tanyakan itu pada Irene sekarang.

Entah karena faktor Irene yang memang tidak mendengar karena tengah melamun,

Atau pun karena faktor kesengajaan Irene yang sebenarnya mendengar tapi tidak mau menjawab pertanyaan Suho.

"Hei! Kenapa tidak memakan makan malammu?" tanya Suho lagi yang kedua kalinya.

Kini,

Pria itu terduduk di samping ranjang di dekat Irene.

Melihatnya dengan lebih dekat, sambil berusaha menyadarkan Irene yang sepertinya tidak tergubris apapun karena terus melamun sedari tadi

"Rene? Ada apa? Something wrong?" lagi lagi Suho bertanya,

Kali ini di iringi dengan guncangan kecil yang ia berikan pada bahu Irene.

Merasa ketenangannya terganggu,

Kini Irene pun mengalihkan kedua sorot matanya untuk menatap Suho dengan tatapannya yang dingin.

Rasanya,

Baru saja beberapa jam ke belakang, Irene menatapnya dengan tatapan lembutnya yang jarang sekali ia berikan pada Suho.

Dan sekarang,

Tentu Suho menjadi bertanya tanya mengapa tatapan yang ia dapatkan dari mata indah Irene kini kembali berubah menjadi dingin

"Seharusnya kau tidak menyelamatkan ku saat itu"

Perkataan Irene jujur membuat hati Suho merasakan sedikit reaksi terkejut karenanya.

Lagi pula, bagaimana bisa kita membiarkan orang yang hampir saja akan kehilangan nyawa mereka?

"Apa maksudmu? Bagaimana bisa aku melakukan itu?"

Dengan jelas,

Kini Suho rasanya dapat melihat genangan air mata dari kedua bola mata Irene sekarang.

Matanya telah berkaca kaca.

Bahkan hanya dengan beberapa detik ini, kristal bening berupa cairan dari matanya itu kini telah meluncur sempurna, mambasahi pipi mulusnya yang tirus.

"R-Rene..."

"Untuk apa kau menyelamatkan nyawaku, jika kehidupanku sudah benar benar hancur? Tidak kah kau merasa jika kau hanya akan semakin memperburuk keadaan dengan menyelamatkanku?"

Suho terdiam sejenak.

Sesungguhnya,

Ia benar benar tidak mengerti atas apa yang dikatakan Irene saat ini padanya.

Pertanyaannya kini hanya satu,

Mengapa Irene bisa menjadi se emosional ini padanya? Bukankah saat sudah siuman tadi, keadaan nya jauh lebih tenang dan terkendali?

Lalu?

Bagaimana bisa semuanya berubah dalam sekejap? Ketika Suho baru saja meniggalkan Irene pergi beberapa waktu lalu?

His Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang