Backsound : Standing Egg - Friend to Lover
Let's vote and comment!
Happy reading!"Aku merasa malu dan sedikit gugup. Tiba-tiba?" tulis Chaeyeon pada kaca jendela, mengikuti apa yang Jaehyun lakukan sebelumnya.
Jaehyun tidak bisa menahan senyumnya lagi dihadapan Chaeyeon. Jawaban yang gadis itu tuliskan dan wajah bingungnya sangat menggemaskan.
"You are always beautiful in my eyes, Jung Chaeyeon." tulis Jaehyun tepat di bawah tulisan Chaeyeon.
Dalam hitungan detik setelah membaca tulisan itu, kedua pipi Chaeyeon yang sudah merah menjadi merah padam. Kedua matanya menatap tulisan tangan itu tidak percaya. Nyawa Chaeyeon seolah melayang keluar dari raganya, melarikan diri dari detak jantungnya yang berdetak tidak karuan.
Tawa Jaehyun pecah. Ekspresi wajah Chaeyeon sangat lucu sekarang. Dalam tawanya, Jaehyun kembali membaca tulisan terakhirnya itu. Apakah ada yang salah? Kenapa membuat Chaeyeon terlihat sangat terkejut dan wajahnya menjadi semakin merona? Jaehyun hanya menuliskan apa yang ia pikirkan dan bermaksud mengusir keresahan Chaeyeon.
Chaeyeon masih sayang dengan jantungnya. Ia masih memiliki motivasi untuk bertahan hidup. Chaeyeon tidak bisa membiarkan jantungnya semakin berdegup tidak karuan saat melihat Jaehyun tertawa dan wajahnya terlihat semakin berseri dengan kedua lesung pipit yang tercetak jelas di pipinya. Gadis itu kemudian bangkit dari posisinya dan berlari kecil ke arah pintu. Chaeyeon memutuskan untuk mengelap pintu yang terbuat dari kaca dan menenangkan diri dari pesona seorang Jung Jaehyun.
"Bisa mati serangan jantung aku kalau terus berhadapan dengannya." gumam Chaeyeon memegang dadanya untuk merasakan debaran jantungnya.
Seluruh kaca yang ada pada rumah telah selesai dilap. Kini Jaehyun dan Chaeyeon disibukkan dengan menata beberapa perabotan. Selama di dekat Jaehyun, Chaeyeon berperang dengan degup jantungnya yang berdebar tidak sewajarnya.
"Chaeyeon-ah bagaimana? Letak bingkainya sudah pas kan? Atau miring?" tanya Jaehyun yang baru saja selesai menggantung bingkai foto di dinding.
Chaeyeon yang sedang sibuk menata bunga imitasi di vas bunga, mendongakan kepalanya, "Sudah pas kok,"
"Akhirnya selesai juga," ucap Jaehyun mengusap peluh di pelipis dengan lengannya.
Jaehyun mengambil duduk di hadapan Chaeyeon. Chaeyeon meletakkan vas berisi imitasi bunga tulip bewarna merah muda itu tepat di tengah meja, menghalangi pandangannya dan Jaehyun untuk bertemu.
"Sebelum lanjut bekebun kita istirahat dulu ya.." ucap Jaehyun menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.
"Tempat ini terlihat lebih bagus sekarang." ucap Chaeyeon sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
"Hmm, terima kasih ya sudah membantuku hari ini." ucap Jaehyun tulus.
Chaeyeon mengangguk kecil meski ia ragu apakah Jaehyun akan melihat bahasa non-vebalnya ini karena sebuah vas berisi bunga menghalangi kontak mata keduanya. Chaeyeon masih malu untuk berhadapan dengan Jaehyun. Tulisan tangannya yang mengatakan bahwa dirinya cantik, tawa, dan senyum manisnya masih terbayang jelas di kepala Chaeyeon.
"Chaeyeon-ah, kamu haus tidak?" tanya Jaehyun setelah menenggak air mineral yang dibawanya dari apartemen.
Chaeyeon menelan ludahnya. Selama ini ia terlalu sibuk perang batin dengan perasaan anehnya hingga tidak menyadari bahwa tenggorokannya kering.
"Iya nih, cuaca hari ini cerah banget bikin haus." ucap Chaeyeon.
Jaehyun mendorong botol air mineral yang tersisa setengah itu pada Chaeyeon. Chaeyeon langsung menerima botol itu dan membukanya. Chaeyeon meminum air mineral itu untuk melepas dahaga namun tiba-tiba kedua matanya melebar. Chaeyeon menyadari sesuatu. Botol minuman ini milik Jaehyun. Sebelum ia minum sudah tersisa setengah. Chaeyeon telah berciuman secara tidak langsung dengan Jaehyun!
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Path (√)
FanfictionTanpa sadar kedua mata itu bertemu. Baik Chaeyeon maupun Jaehyun saling melempar senyum. Senyuman manis dan takjub. Jarak mereka saat ini cukup jauh mengingat keduanya sama-sama duduk di ujung bangku. Tetapi getaran dari wajah bahagia yang terpancar...