LIMA BELAS

211 24 3
                                    

Sinar terang lampu bewarna kekuningan menerangi malam hari. Angin laut berhembus membawa dingin. Akan tetapi bara api unggun menghalau rasa dingin yang ada. Chaeyeon memanggang daging di tengah malam. Dirinya tidak sendiri, di sampingnya ada Jaehyun yang sedang mengatur bara api unggun.

"Hmm.. baunya harum sekali.."

Tubuh Chaeyeon sedikit terlonjak. Jaehyun tiba-tiba memeluknya dari belakang. Lelaki itu menyandarkan dagunya pada bahu Chaeyeon. Chaeyeon menahan napasnya ketika ia merasakan deru napas Jaehyun membelai lehernya.

"Jaehyun-ah, aku sedang memasak. Jangan seperti ini.." kesal Chaeyeon sambil menyikut perut Jaehyun.

"Auh.. appa!" rintih Jaehyun melepaskan pelukannya pada Chaeyeon.

Chaeyeon hanya terkekeh. Chaeyeon tahu Jaehyun hanya bersikap berlebihan.

"Ih.. kok kamu malah tertawa?" sebal Jaehyun ketika menghadap tubuh Chaeyeon.

"Habis kamu kebanyakan drama sih.. Masa disikut pelan saja sudah mengaduh."

Jawaban Chaeyeon membuat Jaehyun tersenyum. Jaehyun perlahan mendekatkan tubuhnya pada Chaeyeon, sementara gadis itu masih fokus dengan barberque yang dipanggang dan tidak menyadari pergerakan lelaki di depannya.

Chu..

"Chaeyeon-ah, saranghae."

Jaehyun mengecup singkat bibir Chaeyeon yang mengerucut saat sedang fokus memasak. Tak lupa Jaehyun meninggalkan satu kalimat manis setelah mencium bibir ranum milik Chaeyeon. Jaehyun tersenyum lebar tanpa dosa ketika melihat Chaeyeon yang tiba-tiba menghentikan kegiatannya dan tangannya menyentuh bibir

"Jangan terlalu serius memasak. Aku tidak suka diabaikan." ucap Jaehyun mengacak rambut Chaeyeon gemas.

Chaeyeon menatap Jaehyun malu-malu. Pipinya sudah merona. Gadis itu menyembunyikan senyum lebarnya dengan tangannya. Kedua insan itu membuat kontak mata. Tatapan teduh yang menentramkan hati.

Uyeonhi naege onabwa..
Bom hyanggiga boyeo..

[Lirik lagu Yuju ft Loco - Spring is gone by changes]

Sebuah suara nyanyian tiba-tiba memutus kontak mata itu. Wajah Chaeyeon berkerut. Suara itu terdengar tidak asing di telinganya. Chaeyeon kemudian mengedarkan pandangannya ke arah lain. Di depan tenda sana, ada seorang gadis sedang tersenyum lebar menatapnya dan Jaehyun.

"Omona!”

Chaeyeon terbangun dari tidurnya. Raut mukanya sebal. Bibirnya mengerucut lucu dan tangannya mengacak rambutnya yang berantakan. Tiba-tiba suara tawa terdengar, Chaeyeon langsung menutup telinganya rapat-rapat.

"Yuna-ya, tawamu merusak mimpi indahku!" teriak Chaeyeon menutup wajahnya dengan selimutnya.

"Cie.. yang malam tadi ditemani tetangganya. Tetangga atau tetangga nih.."

"Apa ini? Aku masih bermimpi? Mimpi dalam mimpi?" heboh Chaeyeon .

BRUK!

Yuna menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur milik Chaeyeon. Tadinya ia ingin menuruti perkataan Jaehyun untuk tidak membangunkan Chaeyeon dan menunggunya hingga terbangun dengan sendirinya, tetapi lama-kelamaan Yuna menjadi bosan sendiri melihat Chaeyeon yang tertidur. Yuna juga tidak bisa menahan rasa gemasnya ketika melihat Chaeyeon yang tersenyum dalam tidurnya.

"Tadi malam bagaimana? Dia memelukmu seperti ini? Apa ada hal lain yang lebih romantis?" heboh Yuna memeluk erat tubuh Chaeyeon yang membelakanginya dan masih tertutup selimut.

Flower Path (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang