Backsound: OH MY GIRL - Our Story
Let's Votement!
Happy reading.."Chaeyeon-ah, kau harus tahu satu hal ini. Yang dicari laki-laki dari perempuan untuk menjadi pendamping hidupnya itu bukan kesempurnaan tetapi rasa nyaman dan dia yang selalu ada bersamanya."
"Jaehyun mencintaimu dan kamu juga bisa mencintainya dengan dirimu yang sekarang. Jatuh cinta itu mudah, jadi jangan dibuat rumit. Kalau sudah jelas sama-sama cinta segera ikat dengan hubungan serius."
"Aku sempat membaca kertas yang Jaehyun titipkan padaku untukmu. Di sana Jaehyun menuliskan permintaan maaf padamu dan juga password apartemennya. Dia akan menunggumu untuk menerima maafnya."
Setiap perkataan Johnny terus melintas di pikiran Chaeyeon. Selepas kepergiaan Jaehyun di kamarnya waktu itu, Chaeyeon akhirnya memberanikan diri membuka matanya. Saat itu pula Johnny menceritakan semua tentang Jaehyun pada Chaeyeon selama dirinya mengalami koma. Jaehyun yang panik dan menangis hebat saat mendapatinya tidak sadarkan diri di apartemen, Jaehyun yang mendonorkan darah untuknya, Jaehyun yang selalu menemaninya tiap malam di kala Jinyoung pulang. Chaeyeon telah mendengar semua itu.
CKLEK!
Chaeyeon berhasil membuka pintu apartemen Jaehyun. Dengan napas tersenggal, Chaeyeon melangkah masuk ke dalam. Suasana kamar apartemen Jaehyun sangat sunyi.
"Jaehyun-ah.." panggil Chaeyeon.
Tidak ada sahutan suara. Chaeyeon menjadi cemas. Gadis itu lalu membuka sebuah ruangan. Tepat sasaran. Di ruangan itu, Chaeyeon melihat Jaehyun sedang tidur meringkuk di atas ranjang. Tungkai Chaeyeon mengalun pelan untuk mendekatinya.
Keringat dingin membasahi setiap sisi kepala Jaehyun. Tubuh lelaki itu bergetar. Chaeyeon menyentuh dahi Jaehyun untuk memeriksa suhu tubuhnya. Panas. Jaehyun belum sembuh dari demamnya.
"Eomma.." lirih Jaehyun merasakan sentuhan di dahinya.
Chaeyeon hanya terdiam. Ia memperhatikan Jaehyun yang menggeliat dan mencoba mengumpulkan kesadarannya. Chaeyeon menatap Jaehyun teduh, seperti bagaimana lelaki itu menatap Chaeyeon biasanya.
Jaehyun mengerjapkan matanya. Tidak mungkin, kan. Dia tidak sedang bermimpi kan. Chaeyeon duduk di tepi ranjang dan menatapnya. Suatu hal yang sulit dipercaya Jaehyun. Apakah sekarang Jaehyun sudah gila hingga berhalusinasi?
"Jaehyun-ah, aku datang." ucap Chaeyeon pelan.
"Chaeyeon-ah, ini bukan mimpi kan?" ucap Jaehyun tidak percaya.
"Tubuhmu demam, aku ambilkan kompres sebentar ya.." ucap Chaeyeon tiba-tiba merasa canggung.
GREB!
Jaehyun dapat meraihnya. Ini nyata. Bahkan gerakan tangannya yang kuat mampu membuat Chaeyeon kembali terduduk di sisi ranjangnya. Chaeyeon menatap Jaehyun dan tangan menggenggam lengannya bergantian. Chaeyeon bingung dan canggung di waktu bersamaan. Sudah lama sekali ia tidak berhadapan dengan Jaehyun dalam jarak sedekat ini.
"Yang kubutuhkan sekarang hanya kamu, Chaeyeon-ah." lirih Jaehyun dengan suara seraknya, "Jangan pergi meninggalkanku.."
"Aku akan tetap disini, Jaehyun-ah. Aku hanya akan mengambil-"
Ucapan Chaeyeon terputus saat Jaehyun kembali menarik tangannya hingga jatuh terbaring di ranjang. Jaehyun menarik pinggang Chaeyeon dan memeluknya erat. Seakan pelukan tidak cukup untuk melepas rindu, Jaehyun mencium pucuk kepala Chaeyeon cukup lama.
"Aku merindukanmu Chaeyeon-ah, jangan lagi pergi meninggalkanku. Biarkan aku memperbaiki hubungan kita." ucap Jaehyun menundukkan kepalanya, memandang mata sayu itu dari dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Path (√)
FanfictionTanpa sadar kedua mata itu bertemu. Baik Chaeyeon maupun Jaehyun saling melempar senyum. Senyuman manis dan takjub. Jarak mereka saat ini cukup jauh mengingat keduanya sama-sama duduk di ujung bangku. Tetapi getaran dari wajah bahagia yang terpancar...