United 127 Restaurant. Restoran yang baru buka di daerah Seoul itu masih penuh pengunjung di malam hari. Para pelayan di restoran itu tidak pernah lelah bekerja. Pesanan semakin banyak. Jaehyun keluar dari ruang ganti dengan setelan baju koki. Ia membantu Jaemin yang sedang sibuk memasak menu pesanan.
"Wow, hari pertama ini pengunjungnya ramai sekali, hyung!" seru Jaemin menyadari kehadiran Jaehyun yang membantunya.
"Inilah hasil dari promosi food truck yang kita lakukan beberapa hari lalu dan juga iklan yang disebar di SNS." ucap Jaehyun memotong lobak dengan rapih dan cepat.
"Pesanan baru, satu porsi bulgogi dan patbingsu” seru Jeno membacakan pesanan yang tertulis di notes kecil.
"Pesanan untuk meja nomor enam sudah siap!" ucap Jaemin menyerahkan hidangan yang sudah dihias dan tertata di nampan.
Dengan sigap Jeno mengambil nampan dengan hidangan yang masih mengepul asap. Jeno memberikan penyajian terbaik untuk pelanggan yang menunggu. Mengucapkan selamat menikmati dan memasang senyum ramah yang menawan.
"Jeno-ya, sini!" panggil seorang gadis yang berjaga di kasir.
"Ada apa?"
"Ini daftar pesanan terbaru!" ucap gadis ber-nametag Kim Yerim ketika kasir lenggang.
"Ayo kerja! kerja! kerja!" seru Renjun berjalan melewati kasir yang searah dengan dapur sambil membawa keranjang berisikan peralatan makan kotor.
Jeno tersenyum senang lalu menepuk bahu Renjun. Tiga karyawan itu kembali bekerja di bagiannya masing-masing sementara Jaehyun dan Jaemin sibuk membuat pesanan. Kesibukan mereka semua terus berlanjut hingga waktu menunjukkan pukul sepuluh malam. Sudah waktunya restoran tutup dan beristirahat untuk kembali bekerja esok hari.
Papan bertuliskan close sudah tergantung di pintu. Restoran baru saja selesai dibersihkan. Dari dapur Jaehyun bersama Jeno, Jaemin, dan Renjun keluar. Ada senyum cerah di wajah lesu mereka.
"Aku masih tidak percaya hari pertama pembukaan restoran sudah seramai ini." ucap Jaehyun pada para karyawannya.
"Tetapi memang resep makanan Jaehyun hyung itu enak sekali!" seru Jeno.
"Apalagi ditambah ada cogan-cogan seperti kita! Iya nggak?" timpal Jaemin dengan senyum lebarnya.
"Yups! Kuharap hari-hari esok pengunjungnya terus ramai seperti ini. Asyik juga dapat pengalaman kerja yang menyenangkan seperti ini." ucap Renjun membetulkan.
"Semoga saja, aku sangat berharap restoran ini bisa sukses untuk waktu yang lama." ucap Jaehyun tersenyum melihat karyawannya ikut senang bekerja bersamanya.
"Ketika orang-orang merasa puas dengan rasa masakan, mereka dengan mudahnya akan merekomendasikan pada keluarga dan teman. Dan itu akan berlangsung terus-menerus seperti rantai." ucap Jaemin optimis.
"Jaehyun oppa! Ada yang nyariin!"
Di meja yang terletak dekat pintu masuk, Yeri melambaikan tangannya pada Jaehyun. Di sana Yeri duduk bersama seorang gadis. Gadis itu adalah Chaeyeon. Dari kejauhan Jaehyun melempar senyum pada Chaeyeon begitupula dengannya.
"Teman-teman, kenalin ini temanku, namanya Jung Chaeyeon." riang Jaehyun memperkenalkan Chaeyeon.
"Salam kenal semuanya.." ucap Chaeyeon malu-malu.
"Salam kenal juga Chaeyeon noona! Aku Jeno, dan ini Renjun lalu di sebelahnya lagi Jaemin." ucap Jeno ramah dan memperkenalkan teman-temannya.
"Woah.. teman Jaehyun hyung cakep-cakep ya. Tadi pagi ada Taeyong hyung dan sekarang Chaeyeon noona." takjub Renjun.
"Kamu juga cakep Renjun-ah," kekeh Jaehyun gemas dengan satu-satunya karyawan yang berasal dari China itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Path (√)
Fiksi PenggemarTanpa sadar kedua mata itu bertemu. Baik Chaeyeon maupun Jaehyun saling melempar senyum. Senyuman manis dan takjub. Jarak mereka saat ini cukup jauh mengingat keduanya sama-sama duduk di ujung bangku. Tetapi getaran dari wajah bahagia yang terpancar...