02

561 65 0
                                    

   Usai membersihkan diri. Aku langsung menghampiri istriku ke kamar. Aku mengira, ia sudah tidur. Namun ternyata, ia masih terjaga sambil duduk di tepi ranjang menghadap ke arah jendela—membelakangiku.

   Saat aku ingin mendekatinya. Tiba-tiba aku melihat bahunya naik turun lalu bergetar. Dan tak lama kemudian, aku mendengar sebuah isak tangis.

   Aku mencoba untuk menghampirinya, ikut mendudukkan diri di sampingnya. Lalu tanpa banyak berpikir, aku pun langsung memeluknya. Membawa tubuhnya ke dalam dekapanku, saat aku tersadar ternyata istriku yang menangis.

   "Apa ada masalah?" Bisikku.

   Ia tak menyahut. Tangisannya malah semakin menjadi-jadi, bahkan ia mulai membalas pelukanku dengan erat.

   "Tidak ada. A-aku hanya rindu Kak Yoongi, hiks—"

   Hatiku tersentuh.

   Hanya karena ia merindukan diriku, ia sampai rela mengeluarkan air mata, menangis histeris seperti ini? Aku tersenyum simpul, sambil menerka-nerka dalam diam... Dimana hatiku yang selalu rapuh hanya karena melihat senyuman istriku? Dimana debaran jantungku ketika hanya karena bertatap muka dengan wajah istriku? Dan kemana larinya perasaanku kepada istriku, sehingga tiba-tiba hatiku merasa kosong seperti ini ketika tengah bersamanya?

   Sebenarnya, apa yang terjadi padaku?

   "Kemarin malam ... Aku takut." Istriku kembali bersuara, sekalipun sambil menangis.

   "Takut kenapa?"

   "Setelah aku bertukar pesan dengan Kakak. Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu apartemen berkali-kali. Tapi, saat aku membuka pintunya, tidak ada satu orangpun disana."

   Aku terkejut, rasa cemas dengan tiba-tiba mendebarkan dadaku.

   "Lain kali ... " Aku menggerakkan tanganku untuk mengusap-ngusap puncak kepalanya, "jika kakak belum pulang. Lalu tiba-tiba ada yang mengetuk-ngetuk pintu lagi. Jangan dibuka. Biarkan saja. Tapi, kamu harus langsung hubungi kakak."

   "Iya!" Jawabnya, sambil mengeratkan pelukannya padaku.

  Aku kembali tersenyum simpul. Rasa sudah cukup untuk menenangkannya. Aku pun lekas mengajaknya untuk segera tidur.

our marriage ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang