16

403 54 1
                                    

   Aku terus menatap pintu ruangan UGD yang tengah di gunakan oleh istriku di dalamnya. Dokter bilang, lukanya cukup-sangat parah, harus di operasi karena ada tiga tusukan benda tajam yang menembus di perutnya.

   Aku mengusap air mataku untuk yang ke sekian kalinya. Aku begitu khawatir padanya. Kenapa semua itu bisa terjadi pada istriku? Siapa yang telah berani membunuhnya sampai berani menusuk perutnya? Apa ada orang yang bisa membenci sosok berhati malaikat seperti istriku? Sialan.

   Suara derap langkah kaki menginterupsiku. Dan jantungku yang sebelumnya sudah berdetak dengan begitu cepat, kini debarannya malah semakin cepat, setelah aku menemukan kedua orangtua istriku datang ke rumah sakit—menghampiriku—hingga ibu mertuaku tiba-tiba menampar keras rahang kiriku.

   "Kau! Suami tidak berguna!" Raung Ibu mertuaku, penuh emosi, "kenapa anakku bisa sampai seperti ini, hah?"

   "I-ibu ... Aku juga tak tahu kenapa penyebabnya, ketika aku pulang, tiba-tiba istriku sudah tergeletak di atas lantai dengan da-darah yang—"

   Ibu mertuaku kembali memberikan tamparan yang keras padaku, "dan itu semua terjadi karena dirimu sendiri, sialan!"

   "Sudahlah, tenangkan dirimu. Lebih baik kita do'akan saja, agar operasinya berjalan dengan lancar." Sergah Ayah mertuaku. Namun, Ibu tak menghiraukannya.

   "Ia mencoba untuk bunuh diri! Karena kau Min Yoongi!" Tiba-tiba Ibu mengeluarkan ponsel dari tas jinjing yang dibawanya, lalu menyodorkanku sebuah pesan email dari istriku. Kedua bola mataku terbelalak usai membacanya, air mataku lekas keluar kembali. Yang benar saja?












   Ibu, akhir-akhir ini Kak Yoongi kembali menjadi sosok yang dulu. Ia selalu tersenyum padaku, begitu perhatian, bahkan selalu mengajakku berkencan.

   Tapi, Bu ...

   Aku ingin pamit. Aku tidak bisa terus seperti ini, hatiku terlalu sakit. Tapi, aku juga tak mau kehilangan Kak Yoongi dan aku juga tak mau terus beregois. Jadi, lebih baik aku saja yang pergi ya Bu? Aku rela Kak Yoongi bersama wanita lain. Asalkan Kak Yoongi bisa terus bahagia, aku rela Bu. Aku mengalah, dan aku menyerah.

   Aku sayang ibu, ayah bahkan Kak Yoongi.

   Salam dari aku. Anak Ibu.

our marriage ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang