"Selama ini kau kemana saja, sayang? Aku selalu menunggumu pulang asal kau tahu."
Dia mengeratkan pelukannya padaku, tangan lembutnya ikut memberikanku sebuah usapan ketenangan pada punggungku. Ia menjawab pertanyaanku dengan suara isak yang bersatu dengan tangis.
"Kakak hiks—" tangisnya semakin keras. Ia menenggelamkan wajahnya di atas kepalaku. Sementara aku hanya bisa membalas pelukannya, yang kini tangkupanku pada tubuhnya terasa semakin mengecil. Apa selama ini dia makan secara tidak teratur? Kau terlihat begitu kurus, sayang.
"A-aku kabur da-dari rumah, hiks— ka-karena aku ... hiks, aku ti-tidak bisa meninggalkan kakak. A-aku mohon, ma-maafkan aku, hiks ... "
Air mataku mengalir secara diam-diam, mendengar suaranya yang bergetar, tak mampu untukku deskripsikan bahwa istriku selama ini sama-sama begitu rapuh, sama-sama terluka sepertiku. Apa yang telah terjadi padamu disana sebelumnya? Apa seseorang telah menyakitimu? Dan bodohnya, kenapa aku tidak bisa mempertanyakan itu semua secara langsung padanya?
"I-ibu ... me-mengunciku di kamar. Aku takut, kak ... aku hanya ingin bersama Kak Yoongi, hiks ... kakak jangan pergi."
Kau nampak begitu tersiksa. Ini semua terjadi karena salahku. Andai sebelumnya aku tidak menduakanmu. Mungkin, kejadian mengerikan seperti ini, sama sekali tak akan pernah terjadi dalam hubungan kita. Dan seharusnya, aku yang meminta dan memohon banyak ampun padamu, sayangku.
"Kau tahu apa yang akan terjadi jika Ibumu tahu kau ada disini, kan?" Perlahan aku melepaskan pelukan di antara kami berdua. Sedikit menciptakan jarak dengannya, agar aku bisa menatap wajahnya yang saat ini nampak begitu sembab akibat air matanya.
"Aku tahu, kak. Tapi, aku tidak peduli."
Aku tersenyum kecil padanya. Istriku memang cukup berani. Aku pun menangkup sebelah sisi wajahnya, kemudian mengusap linangan air matanya yang kian mengalir.
"Aku hanya ingin bersama kakak. Jika Ibu masih tidak menyetujuinya, lebih baik aku mati."
Aku tersentak.
Kau dapatkan kata-kata itu darimana, sayang?
KAMU SEDANG MEMBACA
our marriage ✓
FanfictionTetap mencintaiku, ya? sekalipun aku tak bisa lagi memeluk tubuh kecilmu, sayang.