Aku tersenyum setelah bertukar pesan dengannya. Dan dia juga membalas pesanku dengan cepat, bukankah dia bilang dia sedang menyetrika bajuku?
"Yoongi, hari ini Ibu ingin bertemu denganmu lagi." Suara Joohyeon tiba-tiba mengagetkanku, "dari kemarin kau kemana saja, hah? Aku bekerja sendiri disini, tahu!" Ucapnya.
"Istriku sakit. Aku tidak bisa meninggalkannya sendirian." Jawabku, sambil memasukkan ponselku ke dalam saku celana.
Aku bisa mendengar Joohyeon mendecih, "mungkin, istrimu hanya berakting sakit-sakitan, karena ingin menghabiskan waktunya bersamamu. Ya, wajar sih. Siapa yang tidak merindukan suaminya ... sedangkan suaminya sendiri malah bermanja-manjaan dengan wanita lain di tempat bekerjanya, ya aku cukup sadar diri, kok."
Aku membalikkan tubuhku, menatap Joohyeon dengan senyuman yang aku berikan semanis mungkin. Mungkin, Dimata Joohyeon itu akan terlihat sangat menjijikan. Tapi, terserah.
"Bagus. Jika kau sudah merasa cukup untuk sadar dengan sifat bodoh dirimu sendiri, Joohyeon. Jadi, mulai sekarang berhentilah untuk menggodaku, berhenti merayu suami orang lain, jika kau masih memiliki harga diri yang cukup tinggi, Bae Joohyeon."
Joohyeon tersenyum miring padaku, "oh, bilang saja secara jelas Tuan Min. Katakan dengan jelas, bahwa kau ingin memutuskanku. Demi wanita menyedihkan yang kini sedang—banting tulang seperti pembantu di apartemenmu, kan?"
Aku mengepalkan kedua tanganku, setelah ia kembali berkata, "tipe wanita yang kau sukai itu memang menyedihkan, ya? Sama sekali tidak memiliki kelebihan yang berkelas. Selain memiliki hati yang lembut, dan polos ketika dibohongi. Dan berengseknya, ia dibodohi oleh suaminya sendiri."
Aku menggeram tak terima, "kau—"
"Ayo, kita lihat Min Yoongi. Seberapa lama wanita itu akan bertahan dengan pria labil dan bajingan sepertimu, sialan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
our marriage ✓
FanfictionTetap mencintaiku, ya? sekalipun aku tak bisa lagi memeluk tubuh kecilmu, sayang.