PART 9

666 63 7
                                    

Apa aku terlaluan?

Jujur aku melihatnya yang terus menangis hingga dia tertidur, ntah kenapa itu juga menyakitiku.

Ada apa denganku? Aku masih mencintai jisoo kan?

Sekarang aku menyesal membawa jisoo kerumah dan membentaknya dengan sebutan jalang. Lihatlah tak ada sambutan senyuman yang ku dapat. Rumah sangat sepi. Dia pergi kemana?

Lebih baik aku tidur saja, mungkin dia lembur.

*******

Pagi ini benar-benar berbeda, tak ada ketukkan pintu yang membangunkanku. Aku keluar memeriksa seisi rumah.

Tak ada.

Irene tetap tak pulang.

" apa dia benar-benar marah hingga tak pulang?"

Kemana dia sebenarnya?

Irene apa yang kau lakukan kepadaku?

Kenapa aku harus frustasi karna kau tak pulang? Harusnya aku senang, inikan yang aku inginkan?

Berbuat kasar kepadamu biar kau menyerah dan pergi sebelum kontrak itu berakhir.

Ahh ntahlah

*******

AUTHOR POV

" Dr. Irene, anda baik-baik saja? Anda terlihat pucat." Ujar dr. taeyang saat mereka istirahat sejenak pada operasi itu.

" aku baik-baik saja, dok." Irene tersenyum meyakinkan.

" kamu yakin baik-baik saja,rene? Apa kamu mau keluar duluan? " ujar Jinyoung memastikan.

" tak perlu,Young. Aku baik-baik saja. Lagian operasinya tinggal tiga jam lagi."

"baiklah."

*SKIP

" kalian sangat hebat. Kita sudah berkerja keras, operasi ini berhasil !" teriak taeyang dengan senyum bahagia terukir dibibirnya. Semua orang diruangan itu juga tersenyum bahagia karna usaha mereka selama 32 jam tak terbuang sia-sia.

" saya permisi keruangan saya duluan. Terimakasih kalian sudah bekerja keras." Irene pamit undur diri. Ia memegangi kepalannya yang sangat pusing. Ia berjalan dengan bertumpu pada dinding rumah sakit. Tubuhnya sangat lemah, pandangannya sekan berputar-putar hingga semuanya gelap.

*****

IRENE POV

Aku mengerjapkan mataku mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk pada retinaku.

Ahh ternyata aku diruang rawat.

Apa aku tadi pingsan?

Ku rasakan lengan sebelah kananku berat. Kulihat jinyoung yang tidur sambil memegang tanganku. Aku elus rambut halusnya.

"Jika aku tak mencintai suho, mungkin sampai sekarang aku masih mencintai kamu, young"

Ya, aku dulu pernah mencintai pria ini. Tapi aku sangat takut untuk mengungkapkannya.

Dan aku juga tau kalau seulgi mencintai jinyoung, jadi lebih baik aku menutupi perasaanku saja hingga perasaanku ini berpindah ke pria yang sekarang menjadi suamiku.

Mengingat suho, dia apa kabar ya? Aku sudah dua hari tak pulang, apa dia baik-baik saja? Apa pakaiannya tersiapi dengan baik? Siapa yang mengantarkannya kopi saat dia sedang lembur diruang kerjanya dirumah?

Hahaha aku lupa, kan dia punya jisoo. Pasti wanita itu bersamanya dua malam ini tanpa gangguanku. Sungguh miris hidupku.

Kupandangi wajah lelah jinyoung, tiba-tiba aku teringat dengan ucapannya sebelum kami menjalankan operasi.

STAY or LEAVE | SURENE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang