" Kenapa sama si brengsek itu? " Wajah Seulgi selalu langsung datar saat membahas tentang Suho.
" Nama dia Suho, Seul. Bukan brengsek"
" Apalah itu. Kenapa lo mumet sama dia?"
" Kamu tau sendiri la " Memang Irene selalu menceritakan bagaimana tingkah Suho yang selalu membentaknya, memarahinya, bahkan menamparnya jika ia berbuat salah kepada Seulgi. Maka dari itu Seulgi menjuluki Suho dengan sebutan BRENGSEK.
"Lo gak capek? Udah setengah tahun hidup lu begini, rene." Irene hanya menjawab dengan helaan nafas yang berat. Ia menatap sahabatnya itu sambil tersenyum miris.
" Aku masih akan bertahan untuk rumah tangga aku, Seul. Yasudah aku mau pulang dulu ya. Ntar Suho marah klo aku pulang telat lagi. " Irene langsung beres-beres barangnya dan pamit pulang dengan Seulgi.
" eh lo belum makan,rene." Teriak seulgi.
" nanti saja dirumah. Aku pulang duluan, byee."
" Lo gak pantas diperlakukan kayak gini Irene. Lo terlalu berharga buat pria brengsek itu " lirih Seulgi menatap punggung Irene yang lenyap dibalik pintu.
*****
Irene memasuki rumah dengan lesu. Ia sangat lelah karna harus menangani 2 operasi hari ini. Saat melepas sepatunya ia terkejut karna ada sepatu perempuan yang ia yakini bahwa ia tak pernah memiliki sepatu seperti itu.
*Irene POV
Sepatu siapa ini?
Aku memasuki rumah dengan perlahan. Kuperhatikan sekeliling mencari pemilik sepatu itu.
PRANG...
Aku terkejut dengan suara gelas pecah yang berasal dari dapur. Ku langkahkan kakiku dengan perlahan menuju dapur. Jujur aku takut jika itu adalah maling atau apapun yang akan membahayakan.
Tes
Tes
Tes
Air mata itu mengalir tanpa permisi. Lebih baik aku berjumpa maling atau pembunuh aja dari pada harus melihat suamiku sendiri sedang bercumbu mesra dengan wanita lain.
Ini sangat sakit
Kenapa harus dirumah ini?
Kenapa harus dijam pulang kerjaku?
Bisakah aku memutar waktu? Aku lebih memilih untuk menanggapi omongan Seulgi dari pada harus pulang cepat.
Kakiku seakan kehilangan tulangnya. Sangat lemas. Seakan-akan aku sedang berdiri diatas jelly.
" Su...Suho " aku memberanikan diri untuk mengintrusi kegiatan panas mereka walaupun dengan suara yg bergetar.
Mereka sontak melihatku bersamaan dengan ekspresi yang berbeda.
Jisoo dengan wajah kagetnya. Dan Suho dengan tatapan tajam yang ditujukan untukku.
" Apa!? Gak bisa liat gue seneng aja lo " ia membentak ku lagi. Aku udah cukup sering diperlakukan seperti ini tapi kenapa masih sangat sakit?
Aku lihat ia membawa Jisoo digendongannya dan mereka menuju kamar Suho. Kamar yang cuma dapat aku masuki untuk mengambil baju kotor Suho dan membersihkannya saja.
*Author POV
Gadis itu menjatuhkan dirinya dilantai ia kehilangan semua tenaganya. Yang ia lakukan sekarang hanya menangis. Ia tak mampu untuk mehalagi kegiatan suaminya yang sedang mengeluarkan suara-suara aneh dari dalam kamar pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY or LEAVE | SURENE [END]
FanfictionKetika pikran memaksa untuk melepaskan Sedangkan hati memaksa untuk tetap bertahan Apa yang harus dilakukan? "Hubungan kalian tak sehat. Lepaskan lah dia" "Cinta tumbuh karna terbiasa. Masih ada alasan buat nyangkal kalo lo gak jatuh cinta sama Iren...