PART 34

889 57 7
                                    

Seperti apa yang sudah ditekatkan pria itu, ia berusaha semampunya untuk berjuang mendapatkan irene lagi. Ia melakukan setiap hal-hal kecil yag sekiranya dapat membuat kepercayaan wanita itu kembali padanya.

Setiap harinya ia akan ke apartment irene sekedar memberi beberapa cemilan dan melihat keadaan wanita itu. Ia juga selalu datang kerumah sakit saat jam makan siang untuk memberi wanita itu bekel walau selalu berakhir di tong sampah. Ia terus melakukan itu meskipun tingkah irene selalu membuatnya sakit. Tapi ia meyakini dirinya kalau sakit yang ia rasa tak sebanding dengan sakit yang diterima wanita itu.

Sudah terhitung 2 minggu ia melakukan itu, ia bagai tak pernah kenal rasa lelah karna ntah kenapa memikirkan ada anak-anaknya diperut wanita itu membuat rasa lelah itu hilang. Ia ingin memperjuangkan anak-anaknya dan istrinya.

Seperti biasanya ia hari ini membawa makan siang irene kerumah sakit. Ia menyapa satpam rumah sakit itu dengan ramah dan langsung menuju ke cafeteria. Ia tersenyum lebar melihat wanitanya disana. Dengan langkah lebarnya ia menghampiri irene Dan sahabatnya yang ia ketahui bernama jennie.

" hai, rene. Kamu belum memesan kan ? ini aku bawakan bekel, ini lebih sehat. Makanlah." Suho tersenyum lembut dan memberikan bekel itu pada irene yang menatapnya datar.

" aku sudah memesan, ambil ini kembali." Irene mendorong lagi bekel itu kembali pada suho.

" biar aku yang memakan pesananmu, kamu harus makan yang sehat untuk bayi kita."

" kau bisa berhenti gak?" irene melemparkan tatapan tajamnya pada pria yang sedang menatapnya lembut.

" berhenti apa sih maksud kamu? Sudah ini makanlah, nanti keburu dingin."

" aku muak tau gak? Berhenti bersikap kekanak-kanakkan,ho. Aku udah bosan melihat kau setiap hari, bahkan rasanya aku ingin mutah melihat tingkah sok manismu itu. Aku capek terus-terusan diikuti, aku capek harus lihat wajahmu itu setiap hari, bisa gak kau pergi aja? Jangan menampakkan diri lagi dihadapanku. Hidupku udah tenang disini tapi tiba-tiba kau datang dan malah merusak ketenanganku. Apa kurang puas kau menghancurkanku ?"

" bicara apa sih? Sudah ini makan. Aku akan balik ke hotel, nanti malam aku ke apartmu. Kamu mau dibawain apa?" suho memberikkan senyum terbaiknya seakan ia tak mendengar apa-apa tadi.

" pulanglah dan jangan pernah kembali lagi! Aku muak ho! Kau tau arti muak gak sih! Aku mau hidup tenang ku kembali lagi. Berhenti mengganggguku kim suho-ssi. Kau egois jika masih terus-terusan begini! Sekeras apapun kau berusaha, keputusan ku tetap sama. Aku ga bakal mau dengerin penjelasan bullshitmu itu! Jangan buat dirimu seperti orang bodoh begini! PERGILAH AKU TAK MAU MELIHATMU LAGI !" irene bangkit dari duduknya, dicampaknya bekel yg dibawa suho tadi hingga bercecer berantakan dilantai. Ia berteriak tepat didepan pria itu. Ia tak memperdulikkan orang-orang disana, toh mereka juga ga bakal mengerti apa yang ia bicarakan.

" aku memang bodoh, rene. Maafkan aku. Aku tau aku pria bodoh. Aku selalu egois, awalnya aku fikir tidak begitu. Aku hanya ingin kamu kembali, tanpa aku sadari aku malah bersikap egois seperti ini. Maafkan aku.
Aku tau ini semua kesalahanku, kamu pergi karna kesalahanku. Aku tak bisa melihat perkembangan anak-anak kita diperutmu itu juga karna kesalahanku. Aku menyesalinya, maafkan atas semua kebodohanku ini.
Aku merindukanmu setiap saat. Dan kupikir aku akan mati karna kehilanganmu. Dan setelah aku menemukanmu, aku sangat ingin membawamu kembali. Tapi aku malah jadi egois begini. Aku seharusnya memperlakukanmu lebih baik saat aku memilikimu.

Aku hanya ingin kau tau, anak jisoo bukan darah dagingku. Bahkan aku tak pernah sekalipun menyentuhnya lebih dari sebuah ciuman. Kamu satu-satunya wanitaku. Aku bersumpah akan itu.
Dia sudah mempunyai suami, dan itu anak mereka. Dia berkata seperti itu kepadamu untuk membalas dendamnya padaku atas kebangkrutan perusahaan suami dan ayahnya. Dan karna aku juga, suami dan ayahnya masuk penjara.

STAY or LEAVE | SURENE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang