" dari awal gw udah yakin kalo ada yang aneh dari dia. Dia gak benar-benar cinta sama Suho, pasti ada alasan terselubung dibaliknya."
" kita harus bantu Suho buat bebas dari cewek seperti itu."
" apa kita kasih tau Suho." Ujar sehun .
" untuk sekarang jangan dulu, kita harus cari bukti-bukti yang kuat biar Suho yakin. Lo tau sendiri Suho orangnya seperti apa."
********
Jam sudah enunjukkan pukul 10 pagi namun kedua insan itu masih nyaman bergulung dibalik selimut. Oh tidak keduanya, hanya si gadis yang masih nyaman didalam tidurnya sedangkan pria itu sibuk memandangi wajah damai wanita yang menyandang status sebagai istrinya.
" bagaimana dulu aku bisa menyakiti wanita seperti mu rene." Gumam Suho. Siapa bilang pria itu sudah melupakkan kesalahannya pada gadisnya? Setiap hari ia memandangi wajah damai Irene dan rasa bersalah itu terus menghantuinya. Ia sudah terlalu berdosa pada Irene, namun wanita itu selalu memaafkannya dan menerimanya kembali. Hidupnya terlalu beruntung karna mendapatkan wanita seperti Irene. Jika dulu ia membenci orang tuanya karna keegoisannya yang telah menjodohkan mereka, namun sekarang malah ia ingin berterima kasih kepada orang tuanya karena telah menikahkan ia dengan wanita sesempurna Irene.
Suho tersenyum melihat Irene yang menggeliat dan berusaha untuk membuka matanya. Ia langsung melemparkan senyumnya saat pandangan mereka bertemu.
" sudah cukup tidurnya tuan putri?" ujar Suho terkekeh melihat wajah bantal Irene. Walaupun muka bantal, wajah gadis itu masih saja cantik bahkan sangat cantik.
" jam berapa ini?" Irene mendudukkan dirinya dan merenggangkan tubuhnya yang serasa remuk itu. Seakan tersadar bahwa ia tak memakai apa-apa, gadis itu langsung menarik selimut untuk menutupi tubuh nakednya. Pipinya sudah berubah warna mengingat tadi ia duduk dengan membiarkan tubuh atasnya dilihat Suho.
" kenapa pipimu memerah? Aku sudah melihat semuanya semalam." Suho memberikkan smirknya.
" jangan membahasnya lagi!" Irene membungkam bibir Suho dengan tangannya.
" kenapa? Itu sangat indah untuk dibahas." Ujar Suho setelah ia berhasil menyingkirkan tangan Irene. Melihat Suho yang terus menjahilinya ia langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket dan menyembunyikkan diri dari Suho.
"sshh." Namun baru saja ia menurunkan kakiknya, rasa nyeri langsung menyerang bagian selatannya. Dengan panik Suho langsung menghampiri Irene dan memastikkan bahwa keadaan gadis itu baik-baik saja.
" apa itu sakit?" Irene hanya mengangguk sebagai jawaban. Rasanya ia ingin menangis karna nyeri itu membuat ia tak bisa bergerak.
" maafkan aku." Suho menunduk menyesal. Irene tersenyum lembut dan mengelus pipi Suho dan membawa wajah itu untuk menatapnya.
" jangan merasa bersalah. Ini hal yang wajar karna ini yang pertama bagiku. Gak lama lagi ini pasti ilang."
" terima kasih sudah membiarkanku menjadi yang pertama." Suho membawa Irene pada ciuman lembut penuh akan rasa cinta.
" aku dengar, rasa sakit melakukan itu bakal sembuh jika dilakukan sekali lagi. Bagaimana kalau kita melakukannya lagi?" Irene melotot kaget mendengar penuturan Suho. Siapa yang punya pendapat seperti itu coba.
Belum sempat Irene memberikkan protes, tubuhnya sudah digendong dan dibawa ke kamar mandi. Irene hanya pasrah saat suaminya itu menyerangnya kembali. Toh Suho itu suaminya, dia berhak atas tubuh Irene. Akhirnya mereka melakukannya lagi hingga siang.
*******
" seulgi-ya" panggil jinyoung saat ia melihat gadis itu keluar dari ruangannya.
" ada apa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/239691060-288-k917521.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY or LEAVE | SURENE [END]
FanficKetika pikran memaksa untuk melepaskan Sedangkan hati memaksa untuk tetap bertahan Apa yang harus dilakukan? "Hubungan kalian tak sehat. Lepaskan lah dia" "Cinta tumbuh karna terbiasa. Masih ada alasan buat nyangkal kalo lo gak jatuh cinta sama Iren...