" heii bangunlah." Suho menepuk pipi irene sedikit kuat, sampai gadis itu bangun dengan nafas ngos-ngosan. Matanya melirik kesana kemari sekakan khawatir aka nada seseorang yang datang dan menyakitinya?
" ck merepotkan." Suho beranjak ke kamar mandi, namun tangannya ditahan seseorang.
" tolong jangan pergi." Irene menatap suho dengan tatapan memohon. Suho menatap tak suka lengannya yang ditahan irene. Ia tepis tangan irene dengan kasar.
" jangan pernah lo sentuh gw." Ujarnya dingin dan langsung melanjutkan niat awalnya.
Irene duduk dengan bersandar pada Kasur suho, dipeluknya lututnya.
" itu Cuma mimpi rene. Tenanglah. Semuanya telah berlalu." Seperti bagaimana biasanya ia lakukan untuk menenangkan dirinya sendiri. Ya seperti itulah gadis itu, dia selalu berusaha menguatkan dirinya sendiri tanpa bantuan dan dukungan siapapun. Berulang kali dia meminta seseorang untuk tinggal disisinya saat ingatan itu datang, tapi tak pernah ada. Keinginanya sangat sederhana, ia hanya ingin ada seseorang yang mendukungnya, yang menenangkannya, dan yang selalu bilang kepadanya bahwa " tenanglah semuaya telah berlalu, aku ada disini bersamamu sekarang jd jangan takut." Tapi orang itu belum ada atau tak akan pernah ada.
******
" ma kami pulang dulu ya." Pamit suho
" sebentar lagi malam ho, tunggu malam aja,ya. Habis dinner baru kalian pulang."
" gak bisa ma, kami juga harus beres-beres."
" yasudah hati-hati dijalan ya. Sering-sering kemari untuk berkunjung." Jelas terdengar nada kecewa disuara ibu suho.
" iya ma, aku usahai. Aku pergi ya." Suho menyalim ibunya dan langsung ke mobil.
" ma, irene berangkat ya. " ibu suho memeluk menantunya itu sebelum irene ikut menyusul suho ke mobil.
SKIP
" Suho " panggil gadis itu saat Suho mulai menaiki anak tangga
" Hmm?"
" Kamar aku dimana?"
" Yang pintu pink" jawab Suho singkat sembari melanjutkan langkahnya menuju kamar.
Irene pun bergegas mengambil barangnya dan mulai menaiki tangga dengan sedikit kesusahan karena barangnya yang lumayan banyak. Ia mencari kamar dengan pintu biru yang ternyata terletak di ujung lantai 2 . Ia tersenyum takjub melihat kamarnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY or LEAVE | SURENE [END]
FanficKetika pikran memaksa untuk melepaskan Sedangkan hati memaksa untuk tetap bertahan Apa yang harus dilakukan? "Hubungan kalian tak sehat. Lepaskan lah dia" "Cinta tumbuh karna terbiasa. Masih ada alasan buat nyangkal kalo lo gak jatuh cinta sama Iren...