16- kasus ke lima #merasuki dan membunuh manusia (2)

72 27 4
                                    

Sebelum membaca jangan lupa vote dan komentarnya

Bayangkan kamu sedang olahraga dilapangan pastinya namun tiba tiba didepan mu ada seseorang terbaring dengan berlumuran darah dan mati karna terjatuh dari lantai atas.

Itu yang dialami oleh Surya dan murid lainnya yang kelasnya memang sedang pelajaran olahraga.

Caca langsung menangis didalam pelukan Surya tidak berani melihat itu.

Begitupun dengan Rina yang selalu menolak pelukan Baim malah dia dengan kencang memeluk baim, baim pun tidak kuat melihat itu langsung membalikan badan sambil membawa rina yang berada dipelukannya.

Sementara murid lain ada yang langsung berteriak dan lari menyisakan pak guru olahraga,Caca,Rina,Baim dan Surya yang masih kuat menatap ke arah itu dan beralih ke atas, pupil mata ia membesar ketika melihat ke lantai atas ada Nadia dengan wajah terlihat sedih sambil menatap ke arah Sinta.

Ya orang itu adalah Sinta.

Bukannya Nadia ada dirumah sakit?

Lalu itu siapa?

Apakah dia penyebab kematian Sinta?

Pertanyaan-pertanyan itu terlintas di pikirannya ia semakin penasaran dengan Nadia.

Apakah Nadia ada dua?

Tapi jika benar, kenapa hanya dia saja yang melihat Nadia yang lain?

.

.

.

Clek

Pintu rumah sakit terbuka menampilkan empat remaja ber seragam putih abu dengan wajah sulit dijelaskan.

"Kalian tidak apa apa kan?"tanya Alfa ke empat remaja itu.

Bukan nya menjawab Surya malah menanyakan kembali.

"Kalian sudah tau berita itu?"tanya Surya

"Sudah dari Nad..."Alfa menyadari bahwa ucapannya keceplosan namun buru buru dia diam.

Semuanya langsung menatap bingung ke arah Alfa.

Seketika ruangan menjadi hening, namun itu tidak berlangsung lama karna Al mengeluarkan suarannya.

"Kita tau dari grup kelas"
Semuanya langsung mengalihkan tatapan dari Alfa kecuali Surya ia masih menatap curiga dan Alfa pun menyadari itu.

Buru buru ia mencairkan suasan dan meloloskan kecurigaan Surya terhadap dirinyanya.

"Kalia sudah makan kalo belum makan dulu gih"ucap Alfa sambil tersenyum

"Baru aja datang udah ngusir aja"ucap sewot Baim

"Ck Im,Alfa itu udah baik mengingatkan kita makan tapi respon lo malah kaya gitu"ucap Rina yang tak kalah sewot sementara Caca duduk dikursi memori kejadian tadi terus terlintas di pikirannya seperti kaset.

"Tepat kejadian itu Nadia kejang kejang"gumam Al yang masih didengar oleh semuanya.

"Apa"ucap Surya yang tak sadar meningikan suarannya membuat Caca tersadar lalu menangis, semua langsung panik melihat Caca tiba tiba menangis. Surya langsung menghampiri Caca dan membawanya kepelukannya.

"Hikss takut"cicit Caca sambil menangis

"St jangan takut ada aku, ada kita semua"Ucap Surya menenangkan

"Lagian kita semuakan tidak percaya bahwa hantu atau sejenisnya bisa membunuh manusia"ucap Baim langsung di iyakan oleh Rina dan Alfa

Sementara Al Tidak memperdulikan. Ia selalu fokus terhadap Nadia.
.

.

.

Satu minggu kemudiaan

Sekolah ditutup sementara waktu karna kejadian itu, dan kita semuanya masih setiap menunggu Nadia siuman ya Nadia belum juga siuman dari tidur panjangnya.

"Nadia"teriakan Al mampu membuat semuanya langsung menghampiri ke Nadia.Semuanya terkejut Karna Hidung Nadia mengelurkan banyak darah.

"Bangsat,Dia sudah Mulai menemukan Nadia. kenapa secepat ini"Alfa tiba tiba mengamuk sambil menonjok dinding rumah sakit.Baim langsung menghentikan nya.

"Gila lo hah nyakitin diri sendiri, udah tau adik lo lagi sakit lo mau ikut sakit juga"teriak Baim

Alfa langsung ambruk ke lantai dan menundukan kepalanya.dia tidak ingin semuanya tau bahwa dia sedang menangis.

Tapi Surya mengetahui bahwa Alfa sedang menangis saat ini. Sedangkan Al tanpa banyak bicara dia sudah pergi memanggil dokter.

Dokter datang untuk memperiksa keadaan Nadia dan semuanya langsung keluar.

"Aku pergi dulu untuk sementara tolong jaga Nadia"ucap Alfa dengan nada lesu. Al menghampiri Alfa dan menepuk pundaknya.

"Cepat kembali meskipun kita pasti menjaga Nadia, tapi dia masih membutuhkan Kakaknya untuk menjaga dia"ucapan Al mampu membuat Alfa tersenyum.

Semuanya langsung menghampiri Alfa dan memberikan pelukan hangat tanda bahwa kita semua selalu ada dalam susah dan senang.









"Jika dia tidak percaya Hantu dan Iblis bisa membunuh manusia Maka Santet lah yang akan membunuhnya"ucap seseorang seumuran dengan mereka. memakai pakaian serba hitam mengintip dibalik tembok menatap mereka semua yang sedang berpelukan.

Bersambung...

Club pembantu hantu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang