2 . Novel

4.1K 388 17
                                    

Jaemin menarik novel tersebut kearahnya, tetapi Jeno tidak ingin kalah dan menarik novel tersebut kearahnya.

Jaemin tersenyum ramah kepada siswa seumurannya yang tengah berdiri didepannya, "maaf, tapi novel ini sangaat penting bagi kehidupanku, jadi aku ambil ya?" ucapnya sembari menarik novel itu tetapi ditahan oleh Jeno.

"tapi aku juga membutuhkan novel ini" sahut Jeno.

"kenapa tidak beli novel lain saja? Lihat bahkan masih ada ribuan novel yang bisa kau beli" ucap Jaemin.

Drrrt...drrrt..drrt..

"astaga apa lagi ini" gerutu Jaemin sembari mengangkat telfon dan merubah posisi menjadi membelakangi Jeno. "halo? Kenapa sih?!" omelnya.

"dimana kamu sekarang? Ibu menyuruhku untuk mengantarkan makanan dan sekarang kamu tidak ada dirumah"

"aku sedang ada urusan penting"

"penting? Coba ceritakan padaku"

"kepo"

"aku bilang ibu kalau kamu masih fanboying"

"eits jangan dong, aku di toko buku sedang mencari buku pelajaran, sudah ya aku tutup dulu"

Pip.

Jaemin menghela nafas, untung saja dirinya mempunyai alasan agar tak ketahuan, karena kalau sampai ketahuan sang ibu. Mungkin Jaemin habis kena ceramah.

"oke jadi novel ini mi-" omongan Jaemin terhenti, dirinya melebarkan matanya karena novel tersebut sudah tidak ada, bahkan siswa yang ada dihadapannya sudah hilang.

Jaemin mencari keberadaan orang itu dan binggo!

Dirinya melihat siswa itu pergi keluar toko buku, dengan cepat, Jaemin mengejar siswa tersebut atau bisa kita panggil Jeno.

"HEY KAU JANGAN PERGI!" teriak Jaemin.

Tetapi percuma, Jeno sudah pergi jauh menaiki sepeda pergi entah kemana.

"astaga orang itu, AISH AKU HARUS MENCARI NOVEL ITU DIMANA LAGI!" teriak Jaemin frustasi.

Jaemin dengan malas berjalan naik menuju rumah atapnya yang ia sewa dan sekarang menjadi tempat tinggalnya.

"Jaemin!" sahut seorang pria tinggi menghampiri Jaemin.

"ck, kenapa masih menunggu disini?" protes Jaemin.

"kalau aku pulang tadi, pasti ibu sudah mengintrogasiku dan aku bingung harus cari alasan apa lagi" sahut pria itu.

Jaemin menghela nafas sembari masuk kedalam rumah yang diikuti oleh pria berbadan tinggi lagi.

Saat pria tersebut masuk, dirinya dikejutkan dengan standee real size bergambarkan idola Jaemin, Park Jisung. Sakin kagetnya, pria itu langsung meninju wajah standee tersebut.

Jaemin menoleh dan terkejut, sangat terkejut, bagaimana tidak? Standee Jisung kesayangannya patah dibagian lehernya karena ulah temannya itu.

"ASTAGA JISUNGKU!" jerit Jaemin sembari menghampiri standee kesayangannya, "astaga sayangku terluka, pasti sakit ya?" ucapnya sembari membelai pipi Jisung lembut.

"itu hanya pajangan, kenapa kamu segitu paniknya?" sahut pria tersebut.

Jaemin memukul pundak pria tersebut, "KAU INI YA! SUDAH KUBILANG PULANG, YA PULANG LUCAS!" bentaknya.

"hey tenanglah, panggil aku hyung dulu, baru aku pulang" ucap Lucas sembari tersenyum dan memberikan kedipan kearah Jaemin.

"aku tidak mau" sahut Jaemin sembari mengambil lakban dan memperbaiki leher standee Jisungnya yang patah.

Private Life | nomin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang