13 . father's best friend

1.6K 218 6
                                    

"a-ayah?"

"iya, orang suruhanku menemukan salah satu sahabatnya, mereka sering pergi bersama ke suatu tempat tapi aku tidak tau apa nama tempat itu" jelas Jaehyun.

"kakak sudah bertemu dengan sahabat ayah?" tanya Jeno.

Jaehyun menggelengkan kepalanya, "maka dari itu aku ingin mengajakmu besok pagi, kebetulan besok aku libur kerja" ucapnya.

"tapi besok aku ada ujian kak" jawab Jeno, "bagaimana kalau sekarang saja?" usulnya yang tampak sudah tidak sabar.

"sekarang?" tanya Jaehyun yang diangguki Jeno. "entahlah aku tidak yakin" jawabnya ragu.

"ayo kak, siapa tau dia punya informasi tentang ayah atau tau keberadan ayah sekarang, apa kakak tidak mau bertemu dengan ayah lagi?" tanya Jeno, membujuk supaya sang kakak mau menyetujui usulannya.

Jaehyun menghela nafas, "baiklah ayo" ucapnya.

PRIVATE LIFE

"jun"

"Renjun"

"Huang Renjun"

"ha? Iya kenapa na?"

Jaemin menghela nafas, karena sekarang Renjun tengah sibuk belajar untuk ujian besok. Bisa-bisanya Renjun masih ingat belajar.

"belajarnya berhenti dulu, ayo kita menonton acara terbaru Jisung" ucap Jaemin sembari memandangi Renjun yang sedang sibuk membaca buku pelajaran.

"kau nonton duluan saja, sebentar lagi aku selesai" sahut Renjun yang pandangannya masih tertuju pada buku pelajaran.

Jaemin mendecih, dirinya turun dari kasur dan mengambil ponselnya, "aku keluar dulu" ucapnya sembari berjalan keluar kamar.

Dan pas sekali, saat Jaemin keluar dirinya berpapasan dengan Jaehyun dan Jeno.

"mau kemana?"

Jaehyun berusaha menahan tawanya karena melihat keduanya begitu kompak saat bertanya.

Jaemin jadi salting, begitupun Jeno.

"aku dan Jeno mau pergi ke suatu tempat, mau ikut?" ajak Jaehyun.

Jaemin tersenyum, "ah tidak, kalau aku ikut nanti Renjun sendirian" ucapnya menolak tawaram Jaehyun, matanya menoleh kesana kemari mencari seseorang.

"Jisung ga ikut, ga ada disini juga" sahut Jeno.

Jaemin terkejut, kenapa dia bisa tau kalau dirinya telah mencari Jisung?

Pria muda bermarga Lee ini terkekeh pelan, "apa maksudmu? Aku tidak mencari Jisung" ucapnya sembari masuk ke kamar meninggalkan kakak beradik ini.

Jeno terkekeh melihat wajah Jaemin yang begitu lucu ketika sedang terkejut.

"hey, kenapa tersenyum-senyum sendiri? Pasti karena Jaemin ya?" goda Jaehyun.

"bukan, sudah ayo cepat!" bantah Jeno sembari berjalan meninggalkan Jaehyun.

Jaehyun tertawa, "hey Lee Jeno, tunggu aku" panggilnya sembari berlari mengejar sang adik.

PRIVATE LIFE

"loh? Kenapa masuk lagi?" tanya Renjun melihat Jaemin yang masuk kedalam kamar lagi, dan sekarang Jaemin menutupi wajahnya dengan bantal.

"tadi aku bertemu dengan Jeno dan kakaknya" ucap Jaemin.

"lalu?"

"aku menoleh kesana kemari mencari Jisung, karena siapa tau dia berada disana, dan kau mau tau apa?"

"apa?"

Jaemin menatap Renjun, "Jeno, dia bilang kalau Jisung tidak ada bersamanya, jelas aku kaget, kenapa dia tau kalau aku mencari Jisung? Apa Jeno mempunyai kekuatan bisa membaca pikiran orang?" ocehnya.

"eis kau ini, jangan mengadi-ngadi, mungkin dia hanya ingin membuatmu salah tingkah saja" sahut Renjun.

"tapi bagaimana jika Jeno tau? Lalu, dia memberitahukan itu kepada Jisung langsung? Lalu, kalau aku datang bersama Jeno, sikap Jisung, bagaimana" ucap Jaemin.

Renjun menghela nafas, "kau ini, sudah mending kau tidur saja dari pada terus mengoceh seperti ibumu" sahutnya.

"tapi jun-"

"ssst, tidur atau aku telfon ibumu dan bilang kalau kau tidak ada dirumahku melainkan me-"

"oke oke aku tidur" ucap Jaemin menuruti perintah Renjun, dia tidak mau kalau ibunya sampai marah-marah karena telah dibohongi oleh anaknya sendiri.

"bagus, tidur yang nyenyak ya"

PRIVATE LIFE

Mobil Jaehyun sampai disuatu rumah di daerah Gangnam, Jeno dan Jaehyun langsung turun dari mobil dan mengetuk rumah tersebut.

"sebentar" ucap seorang pria yang ada didalam rumah tersebut.

Kreek..

"siapa ya?" tanya seorang pria tersebut.

"saya Lee Jaehyun, dan ini adik saja Lee Jeno, saya disini ingin menanyakan tentang ayah saya, kau pasti kenal kan?" tanya Jaehyun.

"ah, sepertinya tidak bisa" ucap pria tersebut.

"tapi pak, tolong kasih satu informasi saja sengan ayah kita, kita butuh petunjuk untuk menemukannya" ucap Jeno sembari menahan pintu yang ingin di tutup oleh pria tadi.

"saya sudah tidak berurusan dengan tuan Lee, lebih baik kalian pergi" ucap pria itu yang masih menolak, dirinya langsung menutup pintu rumahnya.

Tok..tok..tok

"pak tolong pak sekali saja" bujuk Jeno yang masih menggedor-gedor pintu rumah pria tadi atau bisa kita bilang sahabat dari ayah mereka.

Jaehyun menghela nafas, "sudahlah Jeno, kita cari petunjuk lain saja" sahutnya yang sudah mulai menyerah.

"tidak kak! Kita harus bertanya kepadanya" ucap Jeno yang masih terus menggedor-gedor pintu.

"Jeno, sudah ayo lebih baik kita kembali ke hotel" ucap Jaehyun.

"kalau begitu kakak saja yang pergi, aku masih ingin disini sampai paman itu membukakan pintu" sahut Jeno yang masih teguh pada pendiriannya.

Jaehyun menghela nafas kasar, memang ya, dari kecil adiknya yang satu ini sungguh keras kepala.

"Jeno" panggil Jaehyun.

"apa? Aku tidak mau kembali ke hotel" sahutnya sembari duduk didepan pintu pria tadi.

Jaehyun ikut duduk disebelah Jeno, "baiklah kita tunggu sampai dia buka pintu" sahutnya.


Sudah sampai satu jam mereka menunggu didepan pintu, dan pria itu tak kunjung keluar rumah.

"kamu rindu dengan ayah?" tanya Jaehyun sembari menatap bintang di langit.

Tidak ada jawaban dari sang adik, Jaehyun menoleh kearah Jeno, dan ternyata adiknya ini sudah terlelap di sandaran sang kakak.

"astaga anak ini" gumam Jaehyun kesal, untung saja dirinya sekarang bersama Jeno, bagaimana jika tidak? Mungkin Jeno sudah tertidur sendiri di depan pintu diluar rumah yang sungguh dingin bagaikan gelandangan.



































































TBC

huhu maaf cuman sedikit, soalnya aku bingung mau nulis apa lagi:(

Makin penasaran ga nih? Ehehehe

Next? Vote + comment

Luv u🐶🐰



Private Life | nomin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang