3 . a group with Jeno

3.2K 330 25
                                    

Jaemin dengan cepat turun dari rumah atapnya yang diikuti oleh Jeno.

Jeno langsung menaiki sepedanya dan pergi menjauh dari rumahnya agar bisa menghindari Jaemin, dia yakin kalau dirinya menghampiri Jaemin yang ada pasti nanti fia dimarahi.

"oh astaga kenapa aku selalu terlambat!" protes Jaemin pada diri sendiri ketika dirinya sudah tak melihat Jeno.

"tapi kenapa dia bisa tinggal di rumah atap sebelah?" gumam Jaemin bingung, "ah sudahlah, kalau sampai aku ketemu dia lagi, lihat saja nanti!" omelnya sembari berjalan ke halte bis.

PRIVATE LIFE

Jeno sampai lebih dulu, dirinya menghela nafas, dirinya bisa tenang sekarang. Tapi kalau di ingat-ingat lagi, Jaemin tampak manis saat bertatapan dengannya.

Dirinya segera masuk kedalam kelas dan duduk di kursinya, dirinya mengeluarkan novel yang kemarin dia beli, ternyata cerita tersebut sangat bagus.

Apa lagi di beberapa bagian ada adegan dimana Jeno jadi mengingat masa mudanya, ah, dirinya berasa seperti flashback ketika membaca buku karya Lee. D

"hey murid baru" sapa seorang siswa yang tak lain adalah teman sebagku Jeno.

"namaku Jeno bukan murid baru" protes Jeno sembari menoleh kepada teman sebangkunya yang bernamtag Lee Haechan.

"oops, aku lupa, hey Jeno sedang apa? Kau pagi-pagi belajar?" tanya Haechan sembari melihat buku yang dipegang Jeno.

"aku sedang membaca" sahut Jeno.

"oh benarkah? Kau sedang membaca buku cerita anak kecil?" tanya Haechan sembari menahan tawanya.

Tak lama Jaemin masuk kedalam kelas, dirinya melihat Jeno memegang buku novel yang sangat dia inginkan.

"woah apa murid baru itu membeli buku yang diinginkan Jisung?" tanya Renjun terkejut.

Jaemin berjalan kearah Jeno, dirinya menggebrak meja Jeno dan juga Haechan.

"astaga kau mengangetkanku" sahut Haechan.

"hey kau murid baru" panggil Jaemin.

Tetapi Jeno tidak menjawab panggilan Jaemin, dirinya masih sibuk membaca buku.

"namanya Jeno bodoh" sahut Haechan.

"Jeno" panggil Jaemin.

Jeno langsung menoleh, menatap wajah Jaemin yang menurutnya begitu manis, "apa?" tanyanya bingung.

"kemarin kau yang merebut buku itu dariku kan?" tuduh Jaemin.

Jeno menggelengkan kepalanya, "kau sedang mengangkat telfon jadi aku beli saja buku ini" jawabnya santai.

"tapi aku sudah merencanakannya dari jauh-jauh hari!" protes Jaemin emosi.

Tetapi Jeno tak menanggapi omelan atau pun protesan dari Jaemin.

"wow ada apa ini? Apa buku ini yang kau sering bicarakan itu?" tanya Haechan.

Jaemin mengangguk.

Haechan tertawa terbahak-bahak, "berarti doaku terkabulkan" sahutnya sembari bertepuk tangan.

Jaemin yang sudah naik darah pun menjambak rambut Haechan.

"ah, ah Jaemin lepaskan" ucap Haechan.

"Jaemin sudah-sudah" sahut Renjun sembari melerai Jaemin dan Haechan, "sudah kita duduk saja ya" ucapnya sembari menggandeng tangan Jaemin.

"tidak mau, hey kau Lee Jeno, urusan kita belum selsai ya" ucap Jaemin sembari menatap tajam kearah Jeno.

"sudah Jaemin" sahut Renjun sembari menarik temannya menuju kursinya.




Private Life | nomin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang