27 . everyting is revealed

1.4K 168 19
                                    

"aku masuk dulu" ucap Jaemin, ketika dia ingin melangkah menuju rumah atapnya. Tiba-tiba tangan Jeno menahannya.

"tunggu" sahut Jeno. "aku ingin bicara" tambahnya sembari menatap wajah indah milik Jaemin.

Jaemin yang di tatap oleh Jeno seperti itu langsung gugup, "a-apa?" tanyanya.

"jadi-"

Drrt.. Drrt.. Drrt..

Jeno berusaha menahan rasa kesalnya karena ponselnya berdering, "nanti saja, masuklah sebelum ada orang yang menculikmu" ucapnya sembari mengambil ponselnya dan berjalan masuk ke rumah atapnya.

Sementara Jaemin masih bingung dan sekaligus penasaran, Jeno sebenarnya ingin bicara apa?

Sementara itu, Jeno langsung masuk kedalam rumah atap .

"halo?"

"gimana? Sudah dapat semua?"

"tinggal satu lagi kak"

"ah begitu rupanya, oh ya, besok pagi Jisung ingin kita berkunjung ke apartemennya"

"kapan kita kesana?"

"besok siang"

"oh oke siap, oh ya kak"

"apa?"

"kakak tau tidak cara menembak orang?"

"kamu mau menjadi pembunuh?!"

"bukan itu, tapi, semacam menyatakan perasaan cinta kak"

"ah itu, sebaiknya kamu harus menyiapkan hadiah yang dia suka"

"lalu?"

"lalu, ajak makan malam, setelah itu, nyatakan perasaanmu, selesai"

"oh begitu"

"memangnya kenapa? Kamu mau mengencani seseorang?"

"eh? Nanti lagi ya kak, sampai bertemu besok"

Pip.

Mendengar saran dari sang kakak, Jeno jadi berfikir,  "kira-kira, apa ya yang disukai Jaemin?" gumamnya penuh tanya.

PRIVATE LIFE

Keesokan paginya, Jeno keluar rumah dan turun kebawah untuk mengambil sepeda kesayangannya.

Dan entah mengapa, dirinya selalu berpapasan dengan Jaemin yang juga keluar.

"Jeno? Mau kemana?" tanya Jaemin.

"ah, hari ini Jisung mengundangku untuk datang ke apartemennya" jawab Jeno.

Jaemin mengangguk mengerti, sebenarnya dirinya ingin ikut Jeno dan bertemu dengan Jisung, tapi..

"oh iya, nanti sore sibuk ga?" tanya Jeno.

Jaemin menggelengkan kepalanya, "kenapa?" tanyanya balik.

"nanti datang ya ke rumahku, ada sesuatu yang harus aku bicarakan" ucap Jeno sembari tersenyum.

"eh? Baiklah"

"kalau begitu aku duluan, sampai bertemu nanti!" seru Jeno sembari mengayuh sepedanya pergi meninggalkan Jaemin.

Selang beberapa menit, dirinya sampai di sebuah gedung apartemen yang sangat mewah dan megah.

"Jeno" panggil seseorang.

Jeno menoleh, "ah! Pas sekali kakak datang, kalau tidak aku bisa nyasar" ucapnya sembari menunjukan eyesmilenya.

Private Life | nomin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang