Jaemin sampai disekolah, dirinya pun langsung berjalan ke kelas dan menghampiri sahabatnya yang sudah sampai terlebih dulu.
"jun! Gimana? Beritanya sudah kau sebar?" tanya Jaemin.
Renjun mengangguk sembari tersenyum, "sudah, bahkan dari pihak agensi Jisung juga sudah membantah berita hoax itu" jelasnya kepada sang sahabat.
"wah, melegakan sekali rasanya" ucap Jaemin sembari menghela nafas.
"tapi kenapa kau bisa berada di kantor Lee Jaehyun itu dan memakai hoodie Jisung?" tanya Seungmin.
"ah, itu, karena eum" Jaemin bingung ingin menjawab pertanyaan Seungmin, dia tidak mungkin bercerita tentang dirinya yang diajak oleh Jaehyunnya sendiri kan?
Kreek..
"selamat pagi anak-anak, silahkan duduk" ucap pak Choi sembari berjalan ke mejanya.
Seluruh murid pun langsung pergi ke kursinya masing-masing, kelas tampak tenang sekarang karena kedatangan pak Choi.
"ah iya bapak ingin bilang, kalau minggu depan kita sudah mulai ujian ya, pastikan kalian belajar dengan benar jika kalian ingin mendapat nilai bagus"
"yaaah pak, tapi saya belum siap untuk ujian" sahut Haechan.
"sebaiknya kamu belajar lebih giat lagi chan, dan ingat, jangan tidur dikelas lagi" peringat pak Choi.
Haechan menghela nafas pasrah dan mengangguk mendengar peringatan dari pak Choi tadi.
PRIVATE LIFE
Sepulang sekolah, Jeno menghampiri Jaemin yang hendak keluar dari kelas.
"J-Jaemin" panggil Jeno ragu.
Jaemin menoleh, "ada apa?" tanyanya.
Jeno tampak terdiam sembari memainkan jarinya, seperti ada sesuatu yang ingin dia sampaikan tapi tak berani bicara.
"kenapa Jeno?" tanya Jaemin lagi.
Jeno masih di posisi yang sama, Jaemin yang tak sabar langsung menangkup pipi Jeno, mata mereka saling bertatapan beberapa menit.
Jeno terkejut? Bukan main, bahkan mereka saling bertatapan sekarang.
"maaf" ucap Jaemin tiba-tiba yang sadar dengan perilakunya, tangannya buru-buru dia singkirkan dari pipi Jeno.
"aku juga minta maaf, aku memanggilmu karena ingin menanyakan sesuatu"
"apa itu?"
"novel karakter anna yang aku kasih, apa masih ada?"
Jaemin mengangguk kecil, "ada, memangnya kenapa?"
"bolehkah aku mengambilnya lagi? Eum se-"
"astaga kau ini, kenapa kau memberi novel itu kalau kau tidak ikhlas memberikannya?" omel Jaemin.
"tidak, eum, itu," ucap Jeno yang putus-putus.
"tidak, aku tidak mau mengembalikannya" sahut Jaemin sembari pergi keluar kelas.
"tapi novel itu aku ingin berikan kepada Jisung nanti" sahut Jeno.
Langkah Jaemin terhenti setelah mendengar kata 'Jisung' di kata-kata Jeno tadi, dirinya langsung menoleh dan menghampiri Jeno lagi.
"kau ingin bertemu dengan Jisung? Kapan? Apa aku boleh ikut?" tanya Jaemin bertubi-tubi.
Jeno terkejut, kenapa Jaemin tiba-tiba ingin ikut? Bukannya tadi Jaemin tampak kesal dengan Jeno?