19 . park

1.2K 181 5
                                    

Pukul 12 malam, Jisung terbangun. Dirinya menoleh ke sang kakak yang masih dialam mimpi.

Pria muda bermarga Park ini berjalan kearah dapur, dia tampak mencari makanan karena tiba-tiba ia merasa lapar.

Saat Jisung membuka kulkas, tidak ada satupun makanan disana. Hanya tersedia banyak sekali air dingin.

Dirinya berjalan kearah sang kakak, tangannya bergerak menggoyangkan tubuh Jeno.

"kak"

"kak Jeno" panggil Jisung dengan suara khas bangun tidurnya.

Tak ada pergerakan dari sang kakak, Jisung pun duduk di perut Jeno yang sukses membuat sang pemilik tubuh kesakitan.

"akh, Jisung sedang apa kamu disitu? Tidur" ucap Jeno.

Jisung mempoutkan bibirnya sembari merebahkan tubuhnya disebelah Jeno, "aku lapar" ucapnya.

"ada ramen instan di laci" sahut Jeno dengan matanya yang masih terpejam.

"tapi aku mau roti" ucap Jisung.

"kamu ini, mana ada toko roti buka jam segini?" tanya Jeno.

Suasana menjadi sepi, karena Jisung yang tak menjawab pertanyaan sang kakak dan Jeno yang kembali tidur.

"kak Jeno"

"kakak"

Karena berisik, Jeno akhirnya bangun dari tidurnya dan merubah posisinya menjadi duduk di hadapan Jisung.

Jisung yang melihat tatapan tajam di mata sang kakak langsung menunjukan cengirannya.

"besok saja aku belikan, tapi jangan sekarang" ucap Jeno.

"tapi aku ingin sekarang" sahut Jisung.

"tahan rasa laparmu itu astaga" kesal Jeno sembari kembali tertidur.

Keesokan paginya, Jeno bangun terlebih dulu, matanya melirik kearah sang adik yang sedang tertidur pulas.

Dirinya jadi teringat keinginan adiknya tadi malam, dengan cepat Jeno pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Setelah itu dia langsung mengambil uang dari kotak mobil-mobilan kecil yang diberikan ayahnya.

"ah iya" ucap Jeno yang teringat sesuatu.

Dirinya pergi membuka lemari dan mengambil kaos yang ia pinjam dari Jaemin, kemarin Jeno lupa membawanya karena terburu-buru berangkat sekolah.

'Jisung, aku ke toko roti sebentar. Jangan nakal ya'

Itulah tulisan yang Jeno tulis di note kecil, note tersebut ia tempelkan di dahi Jisung.

Setelah semua siap, Jeno pun melangkah keluar rumah, dia turun dari tangga.

Pas sekali Jaemin juga baru turun dari rumah atapnya.

"Jeno? Jisung mana?" tanya Jaemin.

"masih tertidur, kenapa?" tanya Jeno.

"ah, aku ingin mengantarkan makanan ini" ucap Jaemin sembari menyodorkan tas berisikan banyak makanan.

Jeno mengambil makanan itu, lalu ia gantungkan di dekat tangga, "mau ikut aku?" tawarnya.

"kemana?" tanya Jaemin.

"toko roti, habis ini aku rencananya ingin ke taman" sahut Jeno.

Jaemin bingung, antara mau menerima atau menolaknya.

"mau ya?" ucap Jeno tiba-tiba.

Jaemin pun mengangguk, "ayo" ucapnya.

Jeno tersenyum, dirinya langsung menaiki sepedanya. "ayo naik" ucapnya.

Private Life | nomin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang