Pagi hari dimana siswa siswi berjalan masuk kegerbang sekolah.
Jeno sedang sibuk membereskan buku-bukunya yang ada di loker miliknya.
PLAK!
"ah" ringis Jeno sembari memegangi pundaknya, dirinya langsung menoleh kesamping dan terkejut melihat sudah ada sepasang mata menatap tajam kearahnya.
"KAU INI ASTAGA" teriak Jaemin, dirinya berusaha mengendalikan emosinya agar warga sekolah tak memandangnya aneh, "dengar, pelajaran pak Kim itu besok, dan kita belum melakukan apa-apa untuk tugas kelompok kita!" omelnya.
"lalu kita harus apa?" tanya Jeno sembari mengerjap-ngerjapkan matanya.
"oh astaga aku bisa gila karenamu" gumam Jaemin sembari memijat pangkal hidungnya, "nih cari materi ini dan ringkas, besok berikan padaku" ucapnya sembari memberikan sebuah note kecil bertuliskan materi tugas mereka.
"lalu kau tidak membantuku? Katanya kita sekelompok" ucap Jeno.
"aku bagian mengetik dan print, kalau perlu aku juga yang akan presentasi" sahut Jaemin kesal sembari meninggalkan Jeno yang masih bingung.
Karena jam masuk masih lama, Jeno pun berjalan keperpustakaan untuk mengerjakan tugas kelompoknya, dirinya mengambil beberapa buku dan membacanya satu persatu.
Dirinya mencatat bagian-bagian penting dari beberapa buku tersebut.
Selang beberapa menit, senyumnya mengembang karena tugasnya sudah selesai, dengan cepat. Jeno membereskan buku-buku yang dia pinjam tadi, dan membawanya ke kelas.
Sesampai di kelas, dirinya menemukan Jaemin duduk bersama teman-temannya. Kalau dilihat dari jauh, Jaemin terasa menggemaskan.
Begitu pun dari dekat, dengan cepat Jeno menghampiri Jaemin.
"ini ringkasannya" ucap Jeno sembari memberikan ringkasan tersebut kepada Jaemin.
"cepet banget" gumam Jaemin sembari melihat isi ringkasan Jeno.
Jeno tersenyum melihat Jaemin membaca ringkasannya dengan teliti, tapi senyumnya memudar saat Jaemin melempar ringkasan tersebut kearah mukanya.
"ulang, terlalu banyak itu" ketus Jaemin.
"gaboleh gitu na" sahut Renjun.
Jeno pun mengambil ringkasannya sembari mengangguk, "oke" ucapnya sembari berjalan ke mejanya.
"padahal dia udah baik mau ngeringkas na" ucap Seungmin mengamati Jeno yang sedang mengoreksi ringkasannya.
"iya, coba kalau kau jadi aku, yang ada kau sudah kebingungan kan karena Haechan tidak mau membantu sama sekali" celetuk Renjun sembari memandang sinis wajah Haechan yang tengah tertidur disebelah Jeno.
"ah sudah jangan bicarakan Jeno itu lagi" sahut Jaemin tiba-tiba.
PRIVATE LIFE
Kelas hening, semua murid fokus mengerjakan tugas yang diberikan bapak Moon Taeil selaku guru Matematika mereka.
Kreek..
"permisi pak" ucap pak Choi
Pak Moon menoleh, "iya ada apa ya?" tanyanya sembari menghampiri pak Choi.
"boleh pinjam Lee Jeno sebentar?" tanya pak Choi yang diangguki pak Moon.
"Lee Jeno, dipanggil walikelasmu" panggil pak Moon.
Jeno menoleh, lalu langsung berjalan menghampiri pak Moon dan juga pak Choi.
"Lee Jeno, ikut saya sekarang" ucap pak Choi sembari menarik tangan Jeno.
