5. locker

2K 285 13
                                    

Jeno sekarang sedang melamun dikasurnya, ada apa dengan orang-orang? Sepertinya mereka sangat mempercayai Hyunjin sekali.

Lalu bagaimana dengan nasibnya nanti kalau dirinya benar-benar dikeluarkan dari sekolah? Oh astaga rasanya Jeno ingin bunuh diri saja.

Jeno mengambil salah satu novel hasil karya Lee. D, seorang penulis yang sangat dirinya kagumi karena ceritanya yang seperti membawa Lee Jeno kemasa lalu.

Jeno membaca kembali salah satu chapter dimana ada seorang anak kecil yang sedang asik bermain mobil-mobilan bersama sang ayah di taman bermain.

Jeno tersenyum, chapter ini benar-benar mirip sekali dengan kejadian dulu, dimana Jeno bermain mobil-mobilan dengan sang ayah.

Tapi setelah mengingat kejadian itu, tiba-tiba Jeno mengingat salah satu kejadian yang tak ingin dia ingat lagi.

'ibu? Ibu mau kemana? Ibu jangan tinggalkan aku!'

'pergilah aku bukan ibumu'

'tidak ibu, hiks, jangan tinggalkan aku'

"oh astaga apa yang kau pikirkan Lee Jeno" gumamnya sembari memegangi kepalanya.

Jeno menghela nafas, dirinya menoleh kearah meja belajar kecilnya. Terdapat sebuah kertas, oh astaga dia lupa! Dia harus menyelesaikan ringkasan itu untuk besok.

Jeno duduk dikursi belajarnya, tapi kalau diingat kembali, apa gunanya dia menyelesaikan ringkasan itu? Kalau ujung-ujungnya dia akan keluar juga dari sekolah itu?

Pria muda bermarga Lee ini menghela nafas, dirinya bingung sekarang. Antara harus menyelesaikannya atau tidak.

Tetapi, tiba-tiba dirinya jadi teringat kata-kata Jaemin tadi.

'ah ya, ringkasan besok jangan lupa di bawa oke? Kalau besok kau sampai tak masuk, siap-siap ku bakar seluruh rumahmu'

Dirinya menjadi kasihan kepada Jaemin, karena kalau Jeno tidak menyelesaikan ringkasan ini. Pasti Jaemin akan panik besok, bagaimana pun Jeno ini masih satu kelompok dengan Jaemin.

PRIVATE LIFE

"nih, nanti kau bagian presentasi" ucap Renjun memberikan kertas kepada Haechan.

"aku tidak mau" tolak Haechan.

Renjun mengambil kertas itu dan

PLAK!

PLAK!

PLAK!

"KAU INI! MERINGKAS TIDAK MAU, MENGETIK TIDAK MAU, DAN SEKARANG PRESENTASI SAJA TIDAK MAU, KAU INI MAUNYA APA SIH?!" teriak Renjun emosi.

"aku hanya ingin menumpang nama" jawab Haechan santai.

"astagaa anak ini harus dihajar dulu" gumam Renjun kesal sembari mendekat kearah Haechan.

"Renjun bertengkar dengan Haechan, tidak kau pisahkan?" tanya Seungmin yang tampak khawatir dengan Renjun yang terus menghabisi Haechan.

Jaemin tidak menanggapi pertanyaan temannya ini, matanya terus mencari keberadaan Jeno.

'apakah dia datang? Awas saja kalau sampai tidak datang, minyak tanah dan korek api sudah siap dirumah' batin Jaemin kesal.

"oh astaga sepertinya aku harus memisahkan mereka berdua sebelum Hyunjin melihatnya" ucap Seungmin sembari menghampiri Renjun dan Haechan, "HEY KALIAN BERHENTI!" teriaknya galak.

Jaemin menghela nafas, kalau sampai Jeno tidak masuk bisa gawat. Siap-siap dirinya akan dimarahi oleh pak Kim nanti.

"aduh iya mana belum di ketik lagi" gumam Jaemin sembari menepuk keningnya, harus apa dia sekarang? Bisa-bisa nilai yang selama ini dia pertahankan bisa turun.

Private Life | nomin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang