Enam

4.6K 282 12
                                    

Assalamu'alaikum

Lanjut lagi

Vomentnya jangan lupa

📌Happy Reading 📌

"Abi, menurut Abi, kalo Nizam nikah sekarang boleh, gak?" tanyaku pada. Abi hanya tertawa mendengar pertanyaanku.

"Selesaikan dulu mondokmu," ucap Abi. Ini bukanlah jawaban yang aku harapkan.

"Akh, Abi sama Umi ini sama aja. Sama-sama gak pengertian."

"Kamu ini kenapa tiba-tiba ngomongin nikah? Kebelet kamu?"

Tuh, kan. Abi ngomong seenaknya aja dibilang kebelet.

"Yah, enggak," ucapku.

••••

Nisa hendak ke mesjid untuk mencari Hasna. Kebetulan ia sedang libur jadinya ia hanya menunggu.

Langkahnya terhenti saat seseorang memanggilnya.

"Nisa."

Nisa berbalik mendapati seseorang yang ia sukai dalam diamnya.

"Kak Arul."

Ya. Sosok yang saat ini Nisa sukai dalam diamnya adalah Arul. Santri putra yang seusianya. Nisa sengaja memanggil Arul dengan embel-embel 'Kak'.

"Kamu gak solat?" tanya Arul.

"Lagi libur, Kak," jawab Nisa malu.

Nisa sangat gugup ketika bicara dengan Arul. Hatinya selalu merasakan hal yang aneh.

"Perempuan ada liburnya, ya." Atul terkekeh setelah mengatakan itu. Begitupun Nisa, ada magnet yang membuatnya ikut tertawa ketika melihat laki-laki itu tertawa.

"Kakak sendiri?" tanya Nisa. Dia harus mengumpulkan keberaniannya ketika ingin mengatakan sesuatu pada Arul. Sungguh, ia dibuat salah tingkah ketika Arul menatapnya.

"Iya," jawab Arul.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?" Arul mengerutkan keningnya.

"Kenapa sendiri?" Nisa merutuki dirinya yang sudah bertanya hal bodoh.

Arul terkekeh. Ia senang jika melihat Nisa malu saat berbicara padanya.

"Emang, kalo berdua boleh?"

"Boleh."

"Kalo sama kamu?"

"Boleh. Ekh," Nisa menutup mulutnya yang seenaknya bicara.

"Maaf, kak, mulut suka keceplosan." Arul hanya terkekeh mendengar perkataan Nisa. Mungkin mulai saat ini ia menyukai gadis ini.

Mereka tak sadar ada seseorang yang memperhatikan dari jauh. Hatinya sangat panas ketika melihat gadisnya tertawa bersama laki-laki lain.

Dia Gus Nizam. Orang yang selalu menyebut Nisa sebagai 'miliknya' .

"Ehemm."

"Ekh, Gus," ucap Arul.

"Kalo ada laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya, biasanya yang ke-tiganya itu setan," ucap Gus Nizam melewati Nisa dan Arul.

"Iya, setannya itu Gus. Gus'kan tiba-tiba muncul," ucap Nisa meneriaki Gus Niza.

"Kamu gak takut?" tanya Arul.

"Ngapain takut, Kak. Diakan sama-sama manusia, sama-sama makan nasi," ucap Nisa.

•••

Nisa POV

CINTANYA GUS DINGIN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang