Assalamu'alaikum
Maafkan aku lama upnya 😁Adakah yang nunggu aku up?
Ngak ada, yaudah:)📌Happy Reading 📌
Lamanya tidak bertemu membuat dua insan yang saling memiliki perasaan satu sama lain itu menjadi saling diam. Seolah keduanya menjadi saling asing.
Diam ketika bertemu. Tidak saling menyapa dan tidak saling menanyakan kabar. Dalam hati mereka ada sebuah kerinduan yang terus menyiksa. Namun, satu sisi mereka tahu bahwa tidak sepantasnya rindu itu ada.
Mereka hanya bisa menyapa dalam do'anya masing-masing. Biarlah hanya Allah yang tahu bahwa keduanya saling mengharapkan. Jika memang mereka ditakdirkan untuk bersama, maka bersyukur. Tetapi jika tidak, yakinlah skenario Allah lebih indah.
"Nis, tumben?" ucap Hasna.
"Apanya?" tanya Nisa. Ia tidak tahu maksud yang dikatakan Hasna.
"Doi nggak nyapa," ujar Hasna sembari memperlihatkan senyum menggodanya.
Ya, Nisa tahu orang yang dimaksud Hasna adalah Gus Nizam. Bagaimana tidak, kedekatan mereka selama ini menimbulkan banyak gosip bahkan fitnah. Salah satu cara untuk menjauhi fitnah itu hanya menjaga jarak antara mereka.
* * *
"Bagaimana, Zam, apa kamu menyetujui keputusan Abi?"
"In Syaa Allah, Azam menerima perjodohan ini," jelasnya.
Semua orang yang berada di sana mengucap syukur. Termasuk Nizam-adik Azam.
Perjodohan antara Nafisa dan Azam sudah di setujui oleh mereka. Semuanya ikut merasakan kebahagian antara Azam dan Nafisa.
Dua keluarga yang tadinya hanya sebatas sahabat, sebentar lagi akan menjadi satu keluarga karena diikat oleh anak-anak mereka.
"Selamat, Bang. Semoga lancar sampai hari akad," ucap Gus Nizam pada Azam.
"Makasih, Zam. Kamu segera nyusul, ya. Kalo perlu kita barengan aja nikahnya biar irit biaya," ucap Azam sembari terkekeh. Mereka tertawa dengan penuturan Azam.
Suasana bahagia masih terasa. Kedua keluarga mulai berbincang membahas soal resepsi nanti yang akan diadakan.
"Gus Nizam kapan mau nyusul abangnya?" Pertanyaan itu membuat Gus Nizam seketika diam. Ya Allah, kenapa juga ada yang bertanya seperti itu padaku.
Gus Nizam hanya membalas dengan senyuman dan kembali menunduk. Berharap pertanyaan itu tidak diperpanjang.
"Dia bukan milikku. Aku tidak ada hak untuk mengakuinya sebagai milikku."
* * *
Pagi ini pesantren mengadakan sharing rutinan yang sudah terbiasa diadakan setiap sebulan sekali dihari Kamis Minggu ketiga. Kegiatan ini diadakan untuk sekedar sharing dan menambah pengetahuan.
Kali Ustadz Farhat yang menyampaikan ceramah. Ustad muda berusia 24 tahun yang sudah banyak mengisi acara di luar kota. Siapa yang tidak mengagumi sosoknya yang rupawan serta dibekali pemahaman ilmu agama yang menambah nilai plus baginya.
"Ada satu manusia dimana nantinya adalah orang yang paling sibuk di akhirat.
Sibuk untuk apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTANYA GUS DINGIN [HIATUS]
Fiksi RemajaNisa, seorang santri Wati dari Pondok Pesantren Darul Hikmah yang mampu memikat perhatian dari seorang putra pondok. Awalnya ia pikir mungkin itu hanya omong kosong saja sehingga ia merasa risih dengan hal itu. Namun, seiringnya berjalan waktu ia j...