22. GODAAN

2.5K 277 363
                                    

Malam ini, gue baru aja selesai melakukan test race di lintasan yang dijanjikan Jefri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini, gue baru aja selesai melakukan test race di lintasan yang dijanjikan Jefri. Ya, lintasan kali ini merupakan jalan perumahan yang masih dalam tahap pembangunan. Jadi, suasananya relatif sepi dan aman.

Isam, Beni, dan Awank tentu saja, ikut menemani gue. Sambil nungguin Awank yang masih ngurusin segala tektek bengek balapan yang akan digelar minggu depan, gue duduk ngaso di pinggiran deket lampu penerang jalan.

"No, mabar ayok!" ajak Isam.

"Gak, enggak. Ajak Beni aja sono! Gue lagi sibuk," tolak gue yang saat ini lagi chating sama Eza.

"Ben, mabar yuk!"

"Males. Gue lagi nonton Reemar." Beni juga sibuk dengan hapenya.

"Reemar? Kapan maen lagi?"

"Maen apaan?" Beni ga paham.

"Ya maen bola! Masa' maen remi?"

Beni garuk-garuk kepala. "Sejak kapan Reemar maen bola?"

"Lo bego, apa gimana sih?" Isam mulai ngegas.

"Napa lo nyolot, Sam?" Beni ikut ngotot.

"Elu yang nyolot! Gue kan nanya baik-baik!"

"Etdah, lo pada rebutan apaan sih?" Gue jadi risih denger keributan mereka.

"Si Beni dongo!" damprat Isam.

"Gue ga ngerti lo ngomongin apaan!" balas Beni.

"Ya ngomongin Reemar pemain Brazil! Emang apa lagi? Kan elu yang mulai duluan!"

"Itu Neymar, Saaam ... ya, Alloohh ... kalo bego jangan pake banget, bisa ga?" Beni mulai geregetan begitu tau kalo Isam salah server.

Isam terkesiap. "Terus? Reemar siapa?"

"Calon bini gua!" sentak Beni kesel.

Isam ga jawab lagi.

"No. Reemar siapa sih?" Isam balik noleh ke gue.

"Tetangga gua," jawab gue santai. Ga tega harus ngegas karna muka si Isam yang udah cengok.

Isam tercenung sejenak. "Cewek?"

"Bencong!" hardik Beni udah makin sewot.

Gue cuma noleh ke Isam sekilas. Lalu geleng-geleng kepala.

"Noh!" Beni nyodorin hapenya ke Isam. "Ini yang namanya Reemar!"

Seketika mata Isam membundar. "Wuiihh ... cakep juga Ben! No, kenalin gua napa?"

"Siape?" tanya gue.

"Ini, si Reemar. Katanya tetangga elu, kan?" Isam menatap penuh harap.

"Lu harus kuat berenang kalo mau kenalan ma dia," kata gue.

TENTANG ENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang