🎋 Lima Belas

411 100 3
                                    

Taeyoung baru pulang sekolah. Lelaki itu tadinya ingin menyapa Jihyo, tapi saat ia tak sengaja melihat wanita itu sedang menangis sendirian di kamar Minhee, ia mengurungkan niatnya. Ia tahu bahwa wanita itu masih belum bisa menerima kehilangan anaknya yang seperti ini. Ia juga merasakan hal yang sama. Semua terasa begitu aneh. Tapi, Taeyoung tak bisa menjelaskan di mana letak keanehan itu.

Taeyoung lalu memasuki kamarnya dan mendapati foto Minhee yang tergelatak begitu saja di atas tempat tidurnya. Ia ingat mengapa foto itu bisa ada di situ. Semalam, ia melihat foto itu sebelum tidur.

Taeyoung memang seperti itu. Ia sudah terbiasa dengan Minhee yang selalu mengeceknya sebelum tidur. Dan saat sang kakak sudah tak melakukannya, ia akan merasa sangat kehilangan.

"Kak, lo masih hidup, kan?" lelaki itu bergumam sambil menatap foto Minhee lagi.

Untuk beberapa saat, ia terdiam sambil menatap sendu foto itu. Hingga matanya memincing saat ia melihat sesuatu yang membuatnya teringat akan kejadian beberapa hari yang lalu di kelas Minhee.

"Kim Minju," Taeyoung tiba-tiba menggumamkan nama itu, “Gue masih curiga sama tuh cewek. Kata kak Eunsang, dia emang gak pernah suka sama kak Minhee. Dan pas gue tahu kalo dia yang naruh tuh bunga sialan, gue jadi curiga kalo ada sesuatu yang ada hubungannya sama dia.”









”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Bang?"

Yunseong menghentikan langkahnya begitu suara Minkyu sampai ke telinganya. Saat ini mereka baru pulang sekolah dan mereka bertemu di koridor sekolah.

Yunseong berhenti, lalu menatap malas si Kim itu, “Kenapa?”

"Gue ikut ke rumah lo, ya" pinta lelaki itu dengan wajah memelas.

Yunseong menaikan sebelah alisnya dan menatap Minkyu heran, “Tumben pake ijin segala? Biasanya kan lo langsung ikut.”

Minkyu menghela nafas pelan lalu menatap Yunseong dengan tatapan serius, membuat sahabatnya itu semakin heran dengan tingkahnya, “Sejak Minhee hilang, lo jadi aneh, bang. Lo banyak murung dan gak suka orang deket-deket sama lo. Bahkan lo juga pernah gak ngijinin gue ke rumah lo walaupun gue udah minta.”

Penjelasan Minkyu membuat Yunseong terdiam. Benarkah ia bertingkah seperti itu? Ya, Yunseong mengaku jika ia memang lebih murung. Tapi ia tak pernah membayangkan bahwa itu akan terlihat sangat buruk bagi sahabatnya itu.

"Apalagi, belakangan ini lo kayak orang gila, gue jadi ragu kalo mau ikut lo."

"Kayak orang gila? Pa maksud?”

Minkyu menepuk pelan keningnya dan menatap malas sahabatnya. Kenapa Yunseong harus memikirkan hal itu? Seharusnya Yunseong memikirkan alasan mengapa dia seperti itu.

"Bang, plis ya. Gue sendiri yakin kalo juga ngerasa kayak orang gila."

Yunseong tiba-tiba terkekeh kecil membuat Minkyu sedikit kesal.

HUMAN OR GHOST || HwangMiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang