🎋 Enam Belas

394 100 13
                                    

Junho sedang berdiri diam sambil melipat tangannya di dada. Pandangannya sedang tertuju pada seorang lelaki manis yang kini duduk di sebuah bangku dengan tatapan kosong. Entah apa yang ada dipikiran lelaki manis itu, yang jelas Junho yakin jika itu adalah hal yang tak baik.

"Kamu lagi sama dia?" gumam si manis itu pelan.

Junho mengangguk kecil tanpa mengalihkan tatapannya dari si manis, “Iya,” jawabnya kemudian.

"Dia baik-baik aja, kan?" lagi, lelaki manis itu mengajukan pertanyaan dengan suara yang sangat pelan, nyaris seperti lirihan.

"Jauh lebih baik dari yang kamu pikirin," kembali Junho menjawab pertanyaan itu.

"Kamu jagain dia, kan?"

"Hm,” lelaki Cha itu mengangguk pelan, “Kamu tahu kalo aku gak akan selamat kalo si abang tahu aku gak jagain dia.

Lelaki manis itu tidak bicara lagi. Tapi, tatapan kosongnya tiba-tiba berubah menjadi tatapan nanar. Manik indahnya itu tiba-tiba diselimuti selaput bening yang entah mengapa membuat Junho ingin mendekapnya.

"Jaga dia! Dan pulang, ya. Aku kangen sama kalian, apalagi kamu."

Kalimat itu terucap begitu saja oleh bibir lelaki manis itu, disertai dengan sebutir kristal yang jatuh dari matanya, membuat Junho semakin tak tahan dengan posisinya saat ini. Namun ia sadar, tak ada yang bisa ia lalukan saat ini.

"Gue gak nyangkah kalo lo nemuin dia lagi, setalah sekian lama lo gak nemuin dia."

Junho tak mengalihkan matanya dari lelaki manis yang kini masih terisak dalam diam itu, saat telinganya menangkap suara Sujeong. Ia tahu jika Sujeong akan muncul, walau kedatangan seniornya itu tak seperti biasanya.

"Gue kira lo lagi ada di kuburan," lagi Sujeong bersuara. Perempuan itu kini sudah berdiri di samping Junho dan ikut menatap si manis yang kini sudah tak menangis dan digantikan tatapan kosong di wajahnya.

"Gue bosen di sana, kak,” jawab Junho tak jelas.

Sujeong mengendik acuh. Perempuan itu kemudian bergerak dan mengambil tempat duduk di samping si manis tadi.

"Sebenernya, gue penasaran sama ini dari dulu," ucap perempuan itu kemudian sambil menatap Junho yang masih dalam posisi yang sama, “Lo kanapa sering banget nemuin nih anak?”

"Karna gue mau."

Jawaban Junho membuat Sujeong mengumpat kesal. Mengapa di saat ia sedang serius, Junho malah bersikap menyebalkan seperti itu?

“Oke serah lo, gue gak peduli,” sahut perempuan itu lalu menjatuhkan tatapannya pada si manis yang duduk di sampingnya itu, “Tapi kayaknya lo ada sesuatu deh sama dia sampe lo sering banget nemuin dia kayak gini....”

"Kak?" belum Sujeong melanjutkan ucapannya, Junho sudah bersuara lagi membuat perempuan itu kembali menatap ke arahnya, “Dia mau gue pulang."

"Gue masih punya harapan, kan?"









"Gue masih punya harapan, kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HUMAN OR GHOST || HwangMiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang